Pak Kasih Tayan, Jembatan Baru Terpanjang di Kalimantan

Tayan Hilir - Jembatan Pak Kasih Tayan yang baru menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dan Tengah. Memiliki panjang 1.650 meter, jembatan ini jadi atraksi wisata menarik!

Dari informasi yang dirangkum detikTravel, Kamis (31/3/2016) Jembatan Pak Kasih Tayan baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Selasa (22/3) kemarin. Fungsi utamanya, sebagai penghubung poros selatan Trans Kalimantan (Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat), yang terputus oleh Sungai Kapuas di Tayan Hilir.

Traveler bisa menyambanginya di Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau yang berjarak 112 km dari Kota Pontianak. Ada tiga desa yang dihubungkan jembatan ini, yaitu Desa Pedalaman, Pulau Tayan Utara dan Kawat.

"Semua infrastruktur perhubungan diharapkan akan membuat pergerakan barang dan manusia menjadi lebih lancar, dan ujungnya rakyat akan mendapat harga barang dan jasa yang lebih murah. Sebelum ada jembatan ini, mobil dan motor harus bayar Rp. 200.000. Artinya masyarakat mendapat keuntungan karena tadinya bayar, sekarang tidak," papar Presiden Jokowi dalam peresmian Jembatan Pak Kasih Tayan tempo hari.

Jembatan Pak Kasih Tayan sepanjang 1.650 meter (Dok Kementerian PUPR)

Di balik fungsi utamanya, sudah tentu Jembatan Pak Kasih Tayan akan menjadi destinasi wisata baru bagi Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Selain ornamennya dan panorama Sungai Kapuas yang terlihat cantik, Jembatan Pak Kasih Tayan menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan. Panjangnya, 1.650 meter!

Jembatan ini memiliki dua bentang utama, pertama panjangnya 430 meter dan bentang kedua mencapai 1.220 meter dengan lebar 11 meter. Pembangunan jembatannya, yang sejak tahun 2011, juga menghitung pasang surut Sungai Kapuas. Tinggi jembatannya, 13 meter dari permukaan Sungai Kapuas. Jadi, pasang dan surut sungainya tidak akan menganggu lalu lintas air yang masih ada di sana.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa arti nama Pak Kasih? Dari berbagai informasi yang dirangkum detikTravel, Pak Kasih merupakan nama salah seorang pejuang setempat. Dia suku Dayak asli yang berperang dengan gigih melawan NICA (Nederlandsch Indie Civil Administratie atau Netherlands-Indies Civil Administration) pada sekitar tahun 1946.

Jembatan yang juga jadi destinasi wisata baru (Dok Kementerian PUPR)

Bersama dengan Laskar Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM), Pak Kasih berperang melawan NICA di Sidas, Kalimantan Barat yang selanjutnya dikenal dengan nama Perang Sidas. Saat itu, dia gugur bersama 22 orang tentara lainnya.

Atas perjuangannya ruas jalan di Pontianak, ibukota Provinsi Kalimantan Barat diberi nama jalan Pak Kasih. Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis pun meminta langsung kepada Presiden Jokowi agar nama jalannya diberi nama Pak Kasih. Tanpa pikir panjang, orang nomor satu Indonesia itu langsung mengiyakan.

Mari, berkunjung ke Jembatan Pak Kasih Tayan yang terpanjang di Kalimantan ini!

Asyik juga foto-foto dari sini (Dok Kementerian PUPR)

(rdy/fay)