Bukan dari besi atau kayu, jembatan di Sumatera Barat ini terbuat dari akar. Membentang 25 meter di atas sungai dan usianya 100 tahun, unik!
Inilah Jembatan Akar, salah satu jembatan yang layak masuk dalam daftar jembatan unik di Indonesia. Keunikannya, jembatan ini terbentuk dari akar dua pohon yang bentuknya menyatu dan menjadi jembatan untuk menyebrang sungai.
Ditengok detikTravel dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (31/3/2016) Jembatan Akar berada di Desa Pulut-pulut, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Pesisir Selatan. Dari Painan, ibukota Kabupaten Pesisir Selatan, jaraknya 24 km. Sedangkan dari Kota Padang, jaraknya sekitar 80 km melewati Teluk Bayur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan Akar yang berusia 100 tahun (Afdillah/d'Traveler)
Perhatikanlah jembatan ini. Bahan pembuatannya bukan dari besi dan kayu, melainkan dari akar yang saling merambat dan menyatu. Hanya pijakan kayu saja yang ditambahkan di bagian bawahnya agar membuat orang nyaman untuk berjalan.
Uniknya lagi, akar jembatan tersebut berasal dari dua pohon yang berbeda, yakni pohon beringin dan pohon asam kumbang. Dijamin, rasa takjub akan membuncah kala kamu berjalan di atas Jembatan Akarnya. Keren dan unik!
Seperti dijelaskan di situs resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, pembuat Jembatan Akar ini adalah seorang ulama yang bernama Pakiah Sokan. Mulai dari tahun 1890, hingga akhirnya tahun 1916, Pakiah Sokan membangun jembatan agar murid di Desa Pulut-pulut bisa menyeberangi sungai dan mengaji.
Jembatan Akar yang unik (pesisirselatankab.go.id)
Maka dengan 'kekuatannya', Pakiah Sokan menggunakan akar 2 pohon ini agar jembatannya kokoh. Pelan-pelan, akarnya bisa terjalin dan makin kuat. Orang-orang pun bisa menyeberang tanpa harus melewati sungai. Sampai sekarang!
Sebenarnya, sungai di bawah jembatannya sendiri cukup cantik. Airnya bersih dan anak-anak setempat suka bermain air dan berenang. Tapi saat musim hujan harus berhati-hati karena aliran sungainya cukup deras.
Kapan, kamu mengunjungi Jembatan Akar di Sumatera Barat ini?
(pesisirselatankab.go.id)
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom