Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor merupakan salah satu kebun binatang favorit traveler di Indonesia. Anak-anak sampai orang dewasa banyak yang berkunjung kemari. Di Taman Safari, wisatawan bisa bertemu langsung dengan aneka hewan dan kenal lebih dekat dengan mereka.
Dalam event Media Gathering Royal Safari Garden, Minggu (29/5/2016), detikTravel bersama dengan d'Traveler serta beberapa media lain dan travel agent berkesempatan wisata ke TSI. Dari Royal Safari Garden, kami naik bus langsung menuju kebun binatang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana dalam bus taman safari bareng d'Traveler (Kurnia/detikTravel)
"Taman Safari fungsinya konservasi, edukasi, resort, rekreasi. Kita akan berkeliling selama kurang lebih 45 menit. TSI ini 180 hektar, koleksi satwa saat ini 4.000 ekor terdiri dari 300 spesies satwa," kata pemandu yang bernama Julius.
Ia mengatakan bahwa hewan di TSI memang tak hanya endemik Indonesia saja. Tapi ada juga yang didatangkan dari negara asalnya, seperti harimau Benggala serta nilgai dari India, tatungga Afrika, bison Eropa dan lain sebagainya.
"Biasanya exchange antar zoo," ucap Julius.
d'Traveler asyik di dalam bus Taman Safari (Kurnia/detikTravel)
Hewan pertama yang kami jumpai adalah satwa endemik Indonesia yaitu gajah Sumatera. Kemudian ada kuda nil, unta berpunuk dua watusi, zebra. Di sini memang satwa tidak di dalam kerangkeng tapi dibiarkan bebas, jadi beberapa ada yang mendekat dan seperti berinteraksi ke mobil pengunjung.
Kemudian ada llama yang menikmati makanan di area tempat tinggalnya di tepi jalan. Julius menjelaskan bahwa llama begitu unik, kalau marah ia meludah.
"Llama dari Peru, juga Argentina. Kalau marah meludah, ludahnya bisa 2 meter," ujarnya.
Sekawanan unta di Taman Safari (Kurnia/detikTravel)
Setelah itu masih banyak lagi satwa yang tampak terawat sekali di sini, seperti puma, harimau Sumatera yang kawasannya didesain seperti kawasan hutan dengan rumah-rumah penduduk Sumatera, singa, jerapah, badak putih, beruang madu, berang-berang, hingga burung hantu yang siang hari ini asyik tidur di sangkarnya.
Mendekati akhir perjalanan, ada air terjun yang mengalir dari sisi kiri atas dan airnya sampai membasahi jalanan. Rupanya memang air dari curug yang seperti meluber itu berguna untuk membersihkan ban mobil dan bus dari bangkai serta kotoran satwa. Tak lama dari air terjun, tur dengan bus pun selesai.
Tapi petualangan di TSI tak hanya sampai di sini. Setelah tur bus, acara dilanjutkan dengan menonton Various Animal Show yang seru sekaligus edukatif, yang dimulai pukul 11.30 WIB. Pertunjukan begitu seru dengan hewan seperti aneka burung, anjing, ayam dan orangutan ikut tampil, menyajikan show yang bikin penonton bersorak heboh.
Aneka pertunjukan satwa yang asyik untuk ditonton (Kurnia/detikTravel)
Selesai menonton pertunjukan, tempat berikutnya adalah kawasan hewan reptil serta penguin. Ular kobra yang sedang memakan mangsanya yang juga merupakan ular, namun lebih kecil sempat terlihat. Bergeser dari rumah reptil, ada area untuk penguin humboldt yang lucu-lucu, mereka tampak berenang kesana-kemari di kolamnya.
Agenda terakhir di TSI adalah menyaksikan Cowboy Show yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Show tersebut menampilkan cerita para koboi yang diperankan para penampil handal serta satwa TSI. Pertempuran yang masuk dalam jalan ceritanya begitu seru dan pastinya tak bikin bosan.
Usai menonton Cowboy Show, rombongan bertolak dari TSI menuju Royal Safari Garden untuk penutupan event Media Gathering. Tentunya, seharian di TSI menjadi weekend menyenangkan buat d'Traveler dan peserta lainnya.
"Kita bisa mengenal satwa-satwa luar negeri yang tadi dijelaskan oleh pihak Taman Safari. Dalam Animal Show kita juga diajak untuk mencintai alam, satwa dan pastinya tak boleh mengganggu dan merusak alam, apalagi membunuh binatang. Pokoknya seru," kata d'Traveler yang akrab disapa Haitami.
Kawanan Penguin Humboldt yang lucu dan menggemaskan (Kurnia/detikTravel)
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar