Mumpung bulan Ramadan rasanya pas sekali untuk mampir ke Bayt Al Quran di TMII. Museum tersebut memajang aneka mushaf Alquran dari dalam dan luar negeri. detikTravel sempat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu.
Bayt Al Quran diresmikan pada 20 April 1997 silam. Ide pembangunan museum ini muncul saat Presiden Soeharto ingin memajang mushaf Al Quran terbesar di Indonesia dan berbagai mushaf lainnya yang sempat dipajang di Festival Istiqlal. Festival itu berlangsung dua kali pada 1991 dan 1995.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mushaf Wonosobo ukurannya begitu besar, mencapai 2x3 meter ketika dibuka. Mushaf ditulis tangan oleh dua orang santri Pondok Pesantren Al Asy'ariyah Wonosbo selama 17 bulan. Kini mushaf itu diletakkan di sebuah ruangan di dekat bagian informasi museum dan menarik perhatian turis Jakarta maupun dari daerah lain.
Nah selain Mushaf Wonosobo, Bayt Al Quran juga memiliki koleksi mushaf terkecil di Indonesia, yaitu Mushaf Istanbul. Mushaf ini dihibahkan dari Istanbul, Turki. Mushaf mini tersebut ditulis oleh Sayid Muhammad Abdul Latif yang berasal dari Arab Saudi.
Jumlah mushaf mini ada 3 dengan ukuran berbeda. Tapi yang paling kecil adalah yang berukuran sekitar 1x1,5 cm jika dalam posisi tertutup. Ketiganya dipajang di dalam kotak kaca, di ruangan yang sama dengan Mushaf Wonosobo.
Selain kedua mushaf yang unik itu, Bayt Al Quran menyimpan banyak mushaf unggulan lainnya. Misalnya saja Mushaf Istiqlal yang begitu indah dengan ragam hias yang diambil dari 27 provinsi di Tanah Air. Lama waktu pengerjaannya pun mencapai 4 tahun!
Kemudian ada pula Mushaf La Lino dari sekitar tahun 1800-an, Mushaf Sundawi, Mushaf Al Bantani, Mushaf Pusaka, Mushaf Jakarta, bahkan Al Quran Braille juga ada. Semua koleksi itu bisa dilihat di lantai 1 museum. Sedangkan di lantai dua, traveler bisa melihat foto-foto mushaf dari berbagai provinsi di Indonesia.
Bayt Al Quran memang bertujuan untuk mengedukasi segala hal tentang mushaf Al Quran. Jadi tak perlu heran jika koleksinya begitu lengkap, begitu pula keterangan dari setiap mushafnya. Fasilitas museum juga lengkap, mulai dari ruang audio visual, ruang seminar, toilet hingga toko yang menjual makanan untuk pengunjung pun ada.
Museum bisa dikunjungi setiap hari pukul 08.30-15.30 WIB. Traveler bisa wisata sambil mengenal lebih dekat berbagai mushaf Al Quran di sini. Asyiknya lagi, biaya masuknya gratis lho! Bayt Al Quran memang museum Al Quran terbaik di Indonesia.
(krn/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!