Lupakan Bali, Sembuhkan Rasa Kesal Kamu di Takabonerate

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan Anti Kesal

Lupakan Bali, Sembuhkan Rasa Kesal Kamu di Takabonerate

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 17 Nov 2016 17:55 WIB
Lupakan Bali, Sembuhkan Rasa Kesal Kamu di Takabonerate
Foto: Takabonerate di Kepulauan Selayar, Sulsel (Afif/detikTravel)
Kepulauan Selayar - Umumnya Bali masih menjadi pelarian traveler yang ingin melepas kepenatan. Tapi lupakan Bali, ada Takabonerate di Sulawesi Selatan yang bisa jadi rekomendasi.

Beberapa tahun belakangan, nama Takabonerate di Kepulauan Selayar, Sulsel mulai dibicarakan oleh traveler pecinta pantai dan snorkeling. Alasannya, Takabonerate menyimpan keindahan bahari yang luar biasa.

Keindahannya pun berhasil memukau detikTravel saat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Dihimpun oleh detikTravel, Kamis (17/11/2016) ada banyak hal di Takabonerate yang bisa mengusir rasa kesal kamu!

1. Mengenal Takabonerate

Foto: (Afif/detikTravel)
Takabonerate berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Bugis, namanya punya arti hamparan karang di atas pasir. Itu menunjukkan, kepulauan yang masuk dalam taman nasional ini memiliki atol alias terumbu karang di bawah laut yang berbentuk melingkar mengelilingi kepulauan.

Takabonerate sendiri punya 18 pulau. Hanya 7 yang dihuni penduduk (suku Bugis dan Bajo), sisanya hanya pulau kosong. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1992, Takabonerate mulai santer jadi destinasi wisata pada 5 tahun ke belakang ini. Namun tentu, wisata ke sana bukan barang mudah.

Untuk mencapainya, kamu harus naik mobil dulu 6 jam ke Bulukumba dan lanjut 2 jam naik kapal ke Kepulauan Selayar. Dari situ, ada operator tur untuk sewa kapal atau langsung ke Pelabuhan Kota Benteng selama 4 jam perjalanan. Total perjalanan adalah 12 jam. Bukan waktu yang sebentar.

2. Bayi hiu di pesisir pantai

Foto: (Afif/detikTravel)
Pantai Pulau Tinabo Besar di Takabonerate, punya keunikan yang ngeri-ngeri asyik. Di pesisir pantainya, banyak bayi hiu berkeliaran. Tidak ada pagar pembatas, bayi hiunya berenang bebas di sana. Mendengarnya, mungkin membuat kamu bergidik ngeri tapi kenyataannya tidak begitu.

Bayi-bayi hiu tersebut nyatanya sungguh jinak. Mereka besarnya selengan manusia dewasa, tapi tidak menyerang manusia. Ketika menyeburkan kaki atau berenang di pantainya, mereka malah menjauh. Tapi ketika kita naik ke darat, mereka mendekat lagi.

Usut punya usut, Pulau Tinabo Besar memang jadi tempat hiu menaruh bayinya. Setelah beberapa bulan atau sudah sebesar paha manusia, bayi hiunya sudah besar dan akan berenang ke lautan lepas.

3. Pasir pantai yang bisa berpindah

Foto: (Afif/detikTravel)
Masih di Pulau Tinabo Besar, pantai pasir putih di sana ternyata bisa berpindah tempat. Jadi, bagian pasirnya ada yang menjorok ke laut dan bisa kamu jelajahi dengan berjalan kaki. Uniknya, tiap 6 bulan bagian yang menjorok itu berpindah posisi.

Dijelaskan oleh Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate, Yusman pada detikTravel di akhir bulan Maret kemarin saat berkunjung ke Takabonerate, kalau fenomena itu terjadi oleh arus air laut dan gelombang.

4. Sumur ikan

Foto: (Rahmaliza/d'Traveler)
Salah satu keunikan di Takabonerate yang rasanya tidak ada di tempat mana pun di Indonesia, adalah sumur ikan. Sumur ikan merupakan satu dari 26 spot diving di Takabonerate yang ramai ikannya.

Sumur ikan berada di Taka Lamungan, berlokasi sekitar 1 jam dari Pulau Tinabo Besar. Jadi, sumur ikan merupakan kumpulan beragam jenis ikan laut yang beraneka ragam jenis dan warna. Mereka membentuk bundaran dan memanjang ke bawah seperti suatu sumur.

Untuk melihatnya, kamu harus menyelam sedalam 3 meter. Yang lebih kerennya lagi, sumur ikan diperkirakan memiliki kedalaman hingga 35 meter.

5. 'Daun' di dalam laut

Foto: (Youtube)
Salah satu dari 26 spot diving di Takabonerate adalah Lembaran Daun di Taka Gantarang. Sesuai namanya, ada daun di bawah laut!

Gugusan karang tersebut bisa ditemui pada kedalaman 5-12 meter. Visibility atau daya pandangnya juga bagus, sekitar 10 meter. Dari atas, pemandangannya bagaikan daun saja!

Ternyata, gugusan karang itu nama ilmiahnya adalah Acropora dengan percabangan yang cenderung tumbuh ke samping. Kalau dari atas terlihat seperti daun, maka ketika kamu sejajar dengannya maka terlihat seperti meja besar. Ukurannya mencapai 2x3 meter, serta warnanya juga beragam. Selain hijau, terdapat pula karang yang berwarna merah.

6. Pantai berwarna merah

Foto: (Afif/detikTravel)
Beberapa pulau di Takabonerate memiliki pantai yang berwarna merah. Pulau Tinabo Besar misalnya, perhatikan lebih dekat pasir pantainya.

Terdapat banyak pecahan karang yang berwarna merah dan berukuran sangat kecil. Kalau berlarian di pantainya dengan telanjang kaki, maka akan terasa sakit karena menginjak pecahan karangnya.

Nah, ketika matahari sedang terik-teriknya, pasir pantainya akan berwarna kemerahan. Di bagian pasir yang terendam air, saat tersapu ombak akan membentuk garis lurus berwarna merah.

7. Waktu terbaik ke Takabonerate

Foto: Afif Farhan
Takabonerate di Sulawesi Selatan, punya atol alias gugusan karang terindah ketiga sedunia. Bagi traveler yang mau ke sana, datanglah pada saat musim Timur. Tepatnya pada bulan Mei, Oktober dan November. Saat itu cuaca tengah bagus dan laut sedang bersih.

Kebalikannya, musim Barat adalah waktu yang kurang tepat untuk berkunjung ke Takabonerate. Disebabkan, cuaca sedang buruk yang mana hujan dan angin kencang. Serta, banyak sampah laut yang terbawa ke sana.

Mengetahui waktu terbaik dan segala keindahan di Takabonerate, tentu kamu sudah yakin dong akan keindahannya. Ayo segera kosongkan jadwal dan liburan ke sana!
Halaman 2 dari 8
Takabonerate berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Bugis, namanya punya arti hamparan karang di atas pasir. Itu menunjukkan, kepulauan yang masuk dalam taman nasional ini memiliki atol alias terumbu karang di bawah laut yang berbentuk melingkar mengelilingi kepulauan.

Takabonerate sendiri punya 18 pulau. Hanya 7 yang dihuni penduduk (suku Bugis dan Bajo), sisanya hanya pulau kosong. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1992, Takabonerate mulai santer jadi destinasi wisata pada 5 tahun ke belakang ini. Namun tentu, wisata ke sana bukan barang mudah.

Untuk mencapainya, kamu harus naik mobil dulu 6 jam ke Bulukumba dan lanjut 2 jam naik kapal ke Kepulauan Selayar. Dari situ, ada operator tur untuk sewa kapal atau langsung ke Pelabuhan Kota Benteng selama 4 jam perjalanan. Total perjalanan adalah 12 jam. Bukan waktu yang sebentar.

Pantai Pulau Tinabo Besar di Takabonerate, punya keunikan yang ngeri-ngeri asyik. Di pesisir pantainya, banyak bayi hiu berkeliaran. Tidak ada pagar pembatas, bayi hiunya berenang bebas di sana. Mendengarnya, mungkin membuat kamu bergidik ngeri tapi kenyataannya tidak begitu.

Bayi-bayi hiu tersebut nyatanya sungguh jinak. Mereka besarnya selengan manusia dewasa, tapi tidak menyerang manusia. Ketika menyeburkan kaki atau berenang di pantainya, mereka malah menjauh. Tapi ketika kita naik ke darat, mereka mendekat lagi.

Usut punya usut, Pulau Tinabo Besar memang jadi tempat hiu menaruh bayinya. Setelah beberapa bulan atau sudah sebesar paha manusia, bayi hiunya sudah besar dan akan berenang ke lautan lepas.

Masih di Pulau Tinabo Besar, pantai pasir putih di sana ternyata bisa berpindah tempat. Jadi, bagian pasirnya ada yang menjorok ke laut dan bisa kamu jelajahi dengan berjalan kaki. Uniknya, tiap 6 bulan bagian yang menjorok itu berpindah posisi.

Dijelaskan oleh Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate, Yusman pada detikTravel di akhir bulan Maret kemarin saat berkunjung ke Takabonerate, kalau fenomena itu terjadi oleh arus air laut dan gelombang.

Salah satu keunikan di Takabonerate yang rasanya tidak ada di tempat mana pun di Indonesia, adalah sumur ikan. Sumur ikan merupakan satu dari 26 spot diving di Takabonerate yang ramai ikannya.

Sumur ikan berada di Taka Lamungan, berlokasi sekitar 1 jam dari Pulau Tinabo Besar. Jadi, sumur ikan merupakan kumpulan beragam jenis ikan laut yang beraneka ragam jenis dan warna. Mereka membentuk bundaran dan memanjang ke bawah seperti suatu sumur.

Untuk melihatnya, kamu harus menyelam sedalam 3 meter. Yang lebih kerennya lagi, sumur ikan diperkirakan memiliki kedalaman hingga 35 meter.

Salah satu dari 26 spot diving di Takabonerate adalah Lembaran Daun di Taka Gantarang. Sesuai namanya, ada daun di bawah laut!

Gugusan karang tersebut bisa ditemui pada kedalaman 5-12 meter. Visibility atau daya pandangnya juga bagus, sekitar 10 meter. Dari atas, pemandangannya bagaikan daun saja!

Ternyata, gugusan karang itu nama ilmiahnya adalah Acropora dengan percabangan yang cenderung tumbuh ke samping. Kalau dari atas terlihat seperti daun, maka ketika kamu sejajar dengannya maka terlihat seperti meja besar. Ukurannya mencapai 2x3 meter, serta warnanya juga beragam. Selain hijau, terdapat pula karang yang berwarna merah.

Beberapa pulau di Takabonerate memiliki pantai yang berwarna merah. Pulau Tinabo Besar misalnya, perhatikan lebih dekat pasir pantainya.

Terdapat banyak pecahan karang yang berwarna merah dan berukuran sangat kecil. Kalau berlarian di pantainya dengan telanjang kaki, maka akan terasa sakit karena menginjak pecahan karangnya.

Nah, ketika matahari sedang terik-teriknya, pasir pantainya akan berwarna kemerahan. Di bagian pasir yang terendam air, saat tersapu ombak akan membentuk garis lurus berwarna merah.

Takabonerate di Sulawesi Selatan, punya atol alias gugusan karang terindah ketiga sedunia. Bagi traveler yang mau ke sana, datanglah pada saat musim Timur. Tepatnya pada bulan Mei, Oktober dan November. Saat itu cuaca tengah bagus dan laut sedang bersih.

Kebalikannya, musim Barat adalah waktu yang kurang tepat untuk berkunjung ke Takabonerate. Disebabkan, cuaca sedang buruk yang mana hujan dan angin kencang. Serta, banyak sampah laut yang terbawa ke sana.

Mengetahui waktu terbaik dan segala keindahan di Takabonerate, tentu kamu sudah yakin dong akan keindahannya. Ayo segera kosongkan jadwal dan liburan ke sana!

(rdy/krn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Liburan Anti Kesal
Liburan Anti Kesal
16 Konten
Kerjaan di kantor menumpuk, timeline medsos isinya hate speech. Jangan sampai kita ikutan kesal dan stress. Liburan adalah obat yang paling mujarab.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads