Keindahan pantai dan laut di Kabupaten Raja Ampat memang tak perlu diragukan lagi. Namun tak ada salahnya saat di sana, traveler berkenalan dengan warganya yang ramah dan menelusuri potensi-potensi lain masyarakatnya, selain sektor pariwisatanya.
Seperti yang detiktravel lakukan saat berkesempatan mengunjungi Raja Ampat beberapa waktu lalu, bersama dengan rombongan Wisata Bahari "Let's Go To Raja Ampat" yang diadakan PT Pelni. Selama 4 hari 3 malam berada di sana, detiktravel mengunjungi beberapa pulau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah dermaga kayu sepanjang sekitar 100 meter menjadi pintu masuk ke desa ini. Di sekitar dermaga ini, menjadi lokasi snorkeling dengan keindahan bawah laut yang menawan.
![]() |
Beberapa pria mengobrol santai sambil mengunyah sirih. Mereka ramah menyambut wisatawan yang datang dan berkenalan.
Obrolan mengalir akrab hingga akhirnya mereka mengajak kami ke sebuah warung sederhana yang dijaga sejumlah ibu. Ternyata warung tersebut menjual Virgin Coconut Oil produksi kampung Saukabu Faam yang tak jauh dari desa itu.
Terdapat dua jenis kemasan yakni 50 ml dan 100 ml, minyak ini dijual dengan harga Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
"Minyak ini banyak sekali khasiatnya. Bisa untuk asam urat, untuk kesehatan jantung juga sangat bagus," kata seorang ibu berpromosi dengan logatnya yang khas dan ramah.
![]() |
"Di sini sudah banyak anak-anak muda yang kuliah, ada yang di Manado, di Yogyakarta. Hampir semuanya kembali ke kampung," tutur Benny saat ini mengajar seni musik di sebuah sekolah menengah di Raja Ampat.
Namun, keterbatasan fasilitas dasar seperti minimnya listrik menjadi salah satu hambatan bagi masyarakat. Ditambah lagi, belum banyak anak muda di desanya yang belajar secara khusus soal pariwisata. Padahal potensi terbesar di daerahnya adalah pariwisata.
"Belum ada yang sekolah pariwisata di sini. Kalau turis, banyak yang snorkeling saja di laut, kalau masuk ke desa masih belum (banyak)," tuturnya.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!