Tanaman bakau atau mangrove bisa jadi 'benteng' pembatas wilayah laut dan darat. Sayangnya, hutang mangrove di beberapa wilayah sudah mulai berkurang. Seperti di kota Manado, kini tinggal terdapat Hutan Mangrove Bahowo yang terletak di Desa Bahowo, Tongkaina, Manado, Sulawesi Utara.
Ketua Kelompok Mangrove Tunas Baru Bahowo, Novanti Loho mengatakan, kini di Desa Bahowo terdapat hutan mangrove seluas kurang lebih 6 hektar dan penanaman pohon bakau dilakukan pada Maret lalu. Menurut Novanti, bakau memiliki banyak manfaat untuk warga di sekitar laut Bahowo. Contohnya saja dua tahun lalu ketika ada ombak besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seperti diketahui, bakau bisa bertindak sebagai 'benteng' dari racun, tsunami, dan sampah. Racun baik dari sungai ke laut atau laut ke darat, akan diserap oleh bakau. Bahkan, kadang sampai bakau tersebut mati. Kemudian, bakau juga menjadi ibu pengasuh ikan.
Ibaratnya saat kecil ikan diasuh oleh bakau, di mana daun bakau akan dijatuhkan kemudian mengalami pembusukan. Nah, daun yang busuk tadi menjadi makanan bagi bayi-bayi ikan.
![]() |
![]() |
Kalau mau menikmati pemandangan laut dan berfoto ria di dermaga pun asyik lho. Beberapa penjaja makanan juga ada di sekitaran dermaga. Salah satunya pedagang es kacang tanah.
Dengan harga Rp 5 ribu, kamu bisa mendapat kacang tanah yang disajikan dengan es serut dan siraman sirup merah plus gula merah cair untuk menghilangkan dahaga.
Tak hanya itu, gohu pepaya (semacam asinan pepaya mengkal dengan kuah cuka yang manis pedas asam) juga dijajakan di sana. Harganya pun sama dengan es kacang tanah.
Untuk menuju ke Desa Bahowo, diperlukan waktu sekitar 1 jam dari kota Manado. Dari desa Bahowo menuju ke hutan mangrove, kita harus menempuh perjalanan lagi sekitar 1 km. (wsw/rdy)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC