Lucunya Anak-anak Papua, Ayo Senyum & Tertawa Seperti Mereka

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tempat Lucu Indonesia

Lucunya Anak-anak Papua, Ayo Senyum & Tertawa Seperti Mereka

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 01 Des 2016 08:35 WIB
Lucunya Anak-anak Papua, Ayo Senyum & Tertawa Seperti Mereka
Senyum anak-anak Papua di Wamena (Afif/detikTravel)
Jakarta - Mari ke Papua. Jelajahi alamnya yang eksotis, sekaligus melihat anak-anak di sana. Anak-anak Papua yang punya senyum teramat manis dan menyentuh hati.

Jauhkan pikiran kamu tentang Papua yang negatif. Destinasi paling timur Indonesia ini nyatanya dikaruniai bentang alam yang indah dari bawah laut sampai puncak gunungnya. Belum lagi soal keragaman budaya yang berjumlah ratusan dari bahasa, suku serta adat istiadat.

Satu lagi, adalah anak-anak Papua. Walau hidup seadanya tidak seperti anak-anak di kota metropolitan, anak-anak Papua akan membuat kamu sumringah. Saat melihat mereka tersenyum dan mendekat, membuat gemas ingin terus bersama mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hitam kulit, keriting rambut inilah anak-anak Papua. Dihimpun detikTravel, Kamis (1/12/2016) ayo tersenyum dan tertawa bersama mereka di tempat-tempat ini:

1. Wamena

(Afif/detikTravel)
Wamena adalah sebuah kota yang berada di Kabupaten Jayawijaya, di Papua bagian tengah. Wilayah yang didominasi daratan tinggi dengan mayoritas Suku Dani. Di sinilah kamu dapat melihat perbukitan cantik, sungai jernih, hutan liar sampai mumi!

Anak-anak di Wamena pun sangat ramah kepada turis. Kebanyakan masih belum memakai baju karena hidupnya di wilayah pedalaman dan sulit terjangkau. Mereka juga belum fasih berbahasa Indonesia, hanya bisa senyum-senyum malu kepada turis atau orang asing.

Tapi itu, tidak menghalangi anak-anak Wamena untuk mencuri hati kamu. Keluarkan kamera dan potretlah mereka dari dekat. Mereka tak sungkan untuk bergaya minimal tersenyum, supaya memberikan hasil foto yang berkesan.

2. Sorong

(Afif/detikTravel)
Berada di Provinsi Papua Barat, Sorong merupakan gerbang masuk turis ke Raja Ampat. Dari sana, kamu bisa naik boat untuk menyeberang ke Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Kota Sorong sendiri sudah punya fasilitas memadai untuk berwisata.

Di Sorong pula, sempatkanlah bertemu anak-anak kecilnya. Mereka sudah tahu cara kerja kamera, malah tidak malu-malu untuk difoto. Mau selfie juga silahkan, bikinlah kenangan bersama mereka sebelum kaki melangkah ke Raja Ampat. Jepret!

3. Raja Ampat

(Afif/detikTravel)
Inilah surga bawah laut Indonesia: Raja Ampat. Terumbu karang dan ikan-ikan di dalam airnya akan mencuri hati, belum lagi deretan pantai dan pulau-pulau kecilnya. Pasti kamu setuju, minimal seumur hidup sekali harus datang ke Raja Ampat.

Tak hanya alamnya saja yang akan mencuri hati, tapi juga masyarakat Raja Ampat yang ramah dan anak-anak kecil di sana. Baik di pulau-pulau besar seperti di Pulau Waigeo, Arborek dan Sawingrai atau di pulau-pulau kecilnya, anak-anak Raja Ampat sangat amat menggemaskan.

Apalagi yang berada di sekitar pantai, mereka kerap bermain air seolah pamer kepada kita. Pamer bahwa inilah tempat bermain mereka setiap hari, pantai dan laut yang cantik. Mari larut bersama suka cita mereka, bermain dan tersenyum bersama.

4. Sikame

(Emirees Emir/d'Traveler)
Kembali ke Sorong, berada lumayan jauh dari pusat kotanya terdapat Sikame. Suatu distrik di Kabupaten Sorong Selatan, merupakan base camp salah satu perusahaan Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari. Pedalaman tak membuat anak-anak distrik Sikame tidak kehilangan tawa dan kebahagiaan.

Ya mereka tinggal di wilayah pedalaman, tapi hatinya tidak. Hati mereka selayaknya anak-anak kecil lainnya, dipenuhi perasaan riang gembira. Apalagi ketika bertemu turis, mereka tak malu melempar senyum. Senyum dari pedalaman Papua, sedikit mengerus hati kita bahwa mereka seharusnya dapat kehidupan yang lebih layak.

5. Timika

(Fitraya/detikTravel)
Kembali ke Provinsi Papua, sekarang kita menuju Timika. Kota yang berada di pesisir bagian selatan Papua ini terbilang sudah maju. Jalanan sudah mulus dan kebutuhan listrik tercukupi. Di Timika, kamu dapat menemui Suku Kamoro untuk berburu camilan ekstrem, ulat sagu.

Di Timika, anak-anaknya juga tak kalah menggemaskan. Apalagi mereka suka sekali bermain bola, mendukung klub kebanggannya tak lain dan tak bukan adalah Persipura. Ayo dik, main bola bareng!

6. Yahukimo

(Randy/detikTravel)
Yahukimo merupakan nama kabupaten di Papua, tetangganya Wamena. Wilayahnya pedalaman, lebih terpencil dari Wamena malah. Anak-anak kecil di sana hidup seadanya, pergi ke sekolah dengan masih bertelanjang kaki.

Hidup di wilayah pedalaman nyatanya tidak membuat anak-anak di Yahukimo patah semangat. Mereka tetap pergi ke sekolah belajar menulis dan membaca, meskipun harus berjalan kaki dulu berkilo-kilo meter jauhnya.

Sekali lagi, itu pun tidak membuat senyum mereka hilang. Senyum yang menyambut kedatangan turis, ada rasa bahagia bisa berinteraksi dengan pendatang dari luar Papua. Atau mungkin senyum yang penuh rasa penasaran, mengapa orang-orang luar papua tidak punya rambut keriting seperti kamu ya dik...

7. Ugimba

(Afif/detikTravel)
Ugimba merupakan daerah pedalaman Papua di Kabupaten Intan Jaya. Cara menuju ke sana adalah jalan kaki seharian dari Sugapa, setelah terbang naik pesawat perintis dari Timika. Ugimba sendiri merupakan desa terakhir sebelum Puncak Carstensz, titik tertinggi di Indonesia (4.884 mdpl).

Poin 1 sampai 6, masih bisa kamu datangi tapi nampaknya Ugimba ini sedikit susah. Apalagi medan ke sana sangat berat naik turun bukit. Biasanya hanya pendaki yang mau ke Puncak Carstensz saja yang melintas ke sana.

detikTravel mendapat kesempatan untuk datang ke Ugimba sekaligus mendaki Puncak Carstensz pada 2015 lalu. Masyarakat Papua di sini tidak bisa berbahasa Indonesia, hanya beberapa saja dan dapat dihitung dengan jari. Apalagi anak-anaknya.

Sebab, belum ada sekolah dan guru yang datang ke sana (karena itu tadi aksesnya susah). Namun anak-anak Ugimba, tidak kehilangan kecerian mereka. Mereka akan mendekati turis yang datang dan memberi senyuman dengan cara malu-malu.

Apalagi, mereka tidak tahu apa itu kamera. Dan ketika dipotret lalu memperlihatkan fotonya, mereka akan tertawa dan saling menujuk muka-muka siapa di sana. Walau saya sendiri tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi saya yakin mereka semua senang karena tersenyum lebar. Karena senyum, adalah bahasa universal bukan?

Halaman 2 dari 8
Wamena adalah sebuah kota yang berada di Kabupaten Jayawijaya, di Papua bagian tengah. Wilayah yang didominasi daratan tinggi dengan mayoritas Suku Dani. Di sinilah kamu dapat melihat perbukitan cantik, sungai jernih, hutan liar sampai mumi!

Anak-anak di Wamena pun sangat ramah kepada turis. Kebanyakan masih belum memakai baju karena hidupnya di wilayah pedalaman dan sulit terjangkau. Mereka juga belum fasih berbahasa Indonesia, hanya bisa senyum-senyum malu kepada turis atau orang asing.

Tapi itu, tidak menghalangi anak-anak Wamena untuk mencuri hati kamu. Keluarkan kamera dan potretlah mereka dari dekat. Mereka tak sungkan untuk bergaya minimal tersenyum, supaya memberikan hasil foto yang berkesan.

Berada di Provinsi Papua Barat, Sorong merupakan gerbang masuk turis ke Raja Ampat. Dari sana, kamu bisa naik boat untuk menyeberang ke Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Kota Sorong sendiri sudah punya fasilitas memadai untuk berwisata.

Di Sorong pula, sempatkanlah bertemu anak-anak kecilnya. Mereka sudah tahu cara kerja kamera, malah tidak malu-malu untuk difoto. Mau selfie juga silahkan, bikinlah kenangan bersama mereka sebelum kaki melangkah ke Raja Ampat. Jepret!

Inilah surga bawah laut Indonesia: Raja Ampat. Terumbu karang dan ikan-ikan di dalam airnya akan mencuri hati, belum lagi deretan pantai dan pulau-pulau kecilnya. Pasti kamu setuju, minimal seumur hidup sekali harus datang ke Raja Ampat.

Tak hanya alamnya saja yang akan mencuri hati, tapi juga masyarakat Raja Ampat yang ramah dan anak-anak kecil di sana. Baik di pulau-pulau besar seperti di Pulau Waigeo, Arborek dan Sawingrai atau di pulau-pulau kecilnya, anak-anak Raja Ampat sangat amat menggemaskan.

Apalagi yang berada di sekitar pantai, mereka kerap bermain air seolah pamer kepada kita. Pamer bahwa inilah tempat bermain mereka setiap hari, pantai dan laut yang cantik. Mari larut bersama suka cita mereka, bermain dan tersenyum bersama.

Kembali ke Sorong, berada lumayan jauh dari pusat kotanya terdapat Sikame. Suatu distrik di Kabupaten Sorong Selatan, merupakan base camp salah satu perusahaan Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari. Pedalaman tak membuat anak-anak distrik Sikame tidak kehilangan tawa dan kebahagiaan.

Ya mereka tinggal di wilayah pedalaman, tapi hatinya tidak. Hati mereka selayaknya anak-anak kecil lainnya, dipenuhi perasaan riang gembira. Apalagi ketika bertemu turis, mereka tak malu melempar senyum. Senyum dari pedalaman Papua, sedikit mengerus hati kita bahwa mereka seharusnya dapat kehidupan yang lebih layak.

Kembali ke Provinsi Papua, sekarang kita menuju Timika. Kota yang berada di pesisir bagian selatan Papua ini terbilang sudah maju. Jalanan sudah mulus dan kebutuhan listrik tercukupi. Di Timika, kamu dapat menemui Suku Kamoro untuk berburu camilan ekstrem, ulat sagu.

Di Timika, anak-anaknya juga tak kalah menggemaskan. Apalagi mereka suka sekali bermain bola, mendukung klub kebanggannya tak lain dan tak bukan adalah Persipura. Ayo dik, main bola bareng!

Yahukimo merupakan nama kabupaten di Papua, tetangganya Wamena. Wilayahnya pedalaman, lebih terpencil dari Wamena malah. Anak-anak kecil di sana hidup seadanya, pergi ke sekolah dengan masih bertelanjang kaki.

Hidup di wilayah pedalaman nyatanya tidak membuat anak-anak di Yahukimo patah semangat. Mereka tetap pergi ke sekolah belajar menulis dan membaca, meskipun harus berjalan kaki dulu berkilo-kilo meter jauhnya.

Sekali lagi, itu pun tidak membuat senyum mereka hilang. Senyum yang menyambut kedatangan turis, ada rasa bahagia bisa berinteraksi dengan pendatang dari luar Papua. Atau mungkin senyum yang penuh rasa penasaran, mengapa orang-orang luar papua tidak punya rambut keriting seperti kamu ya dik...

Ugimba merupakan daerah pedalaman Papua di Kabupaten Intan Jaya. Cara menuju ke sana adalah jalan kaki seharian dari Sugapa, setelah terbang naik pesawat perintis dari Timika. Ugimba sendiri merupakan desa terakhir sebelum Puncak Carstensz, titik tertinggi di Indonesia (4.884 mdpl).

Poin 1 sampai 6, masih bisa kamu datangi tapi nampaknya Ugimba ini sedikit susah. Apalagi medan ke sana sangat berat naik turun bukit. Biasanya hanya pendaki yang mau ke Puncak Carstensz saja yang melintas ke sana.

detikTravel mendapat kesempatan untuk datang ke Ugimba sekaligus mendaki Puncak Carstensz pada 2015 lalu. Masyarakat Papua di sini tidak bisa berbahasa Indonesia, hanya beberapa saja dan dapat dihitung dengan jari. Apalagi anak-anaknya.

Sebab, belum ada sekolah dan guru yang datang ke sana (karena itu tadi aksesnya susah). Namun anak-anak Ugimba, tidak kehilangan kecerian mereka. Mereka akan mendekati turis yang datang dan memberi senyuman dengan cara malu-malu.

Apalagi, mereka tidak tahu apa itu kamera. Dan ketika dipotret lalu memperlihatkan fotonya, mereka akan tertawa dan saling menujuk muka-muka siapa di sana. Walau saya sendiri tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi saya yakin mereka semua senang karena tersenyum lebar. Karena senyum, adalah bahasa universal bukan?

(rdy/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Tempat Lucu Indonesia
Tempat Lucu Indonesia
16 Konten
Amarah dan kebencian yang ada di media sosial, sungguh bukan sifat asli kita. Ayo jelajahi Indonesia untuk melihat senyum, tawa dan cinta. Inilah harta karun yang kita lupa.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads