detikTravel berkunjung ke John Hardy Workshop and Showroom bersama Google dalam acara Google Search #SelaluTauYangSeru, Senin (19/12/2016). Tempatnya beralamat di Banjar Baturning Mambal, Abiansemal, Badung.
Melinda Lisnawati, Junior Sales Manager John Hardy menemani kami berkeliling kompleks. Tempatnya begitu menarik. Workshop kerajinan perhiasan ini berhiaskan sawah-sawah dan bangunan artistik dari bambu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"20 tahun lalu baru pindah ke sini. Luasnya 2 hektar dan kita bangun pelan-pelan jadi sebesar sekarang," kata Melinda.
![]() |
Produk perhiasannya mulai dari gelang sampai kalung. Modelnya dari jenis rantai, motif bambu dan totol serta motif legenda yang diangkat dari kearifan lokal Bali seperti motif naga, harimau dan elang.
"Naga itu simbol cinta, perlindungan dan kesejahteraan. Macan itu simbol kegigihan, ada juga motif elang. Cuma John Hardy yang bikin perhiasan dengan motif naga," jelasnya.
![]() |
"Pengrajin kami sudah bekerja 15-20 tahun. Kami juga membangun komunitasnya di sini. Ada semangat sustainability. Misalnya untuk setiap perhiasan jenis bambu yang dibeli, artinya ada pohon bambu yang akan kami tanam," kata Melinda menjelaskan aspek ekowisata yang ada di John Hardy.
Mereka juga mendaur ulang emas dan perak bekas dari perhiasan lama atau dari sisa industri elektronik, bukan dari tambang. Logam emas dan perak itu dimurnikan dan dijadikan perhiasan.
![]() |
"Kami punya cerita dan perhiasan kami dibuat dari cerita yang inspiratif," jelas Melinda.
Tur kerajinan emas dan perak ini terbuka untik wisatawan dari Senin-Jumat pukul 09.00-17.00 Wita. Hingga saat ini turnya gratis namun sebaiknya bikin janji dahulu.
Untuk yang mau belanja bisa langsung ke galeri untuk melihat perhiasan jadi yang harganya jutaan rupiah ini. Harganya setimpal dengan kualitas dan filosofi pembuatannya yang memang sepenuh hati dengan ketelitian tinggi. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!