Oleh-oleh Boneka Kayu Toraja, Seram Atau Lucu Ya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pro Kontra Oleh-oleh

Oleh-oleh Boneka Kayu Toraja, Seram Atau Lucu Ya?

bonauli - detikTravel
Kamis, 02 Feb 2017 16:55 WIB
Foto: (Bona/detikTravel)
Tana Toraja - Ada oleh-oleh unik dari Tana Toraja berupa sebuah boneka kayu. Tampangnya lucu sih, tapi sebenarnya ini mirip dengan boneka yang di kuburan Toraja.

detikTravel mendapat kesempatan dari Kementerian Pariwisata baru-baru ini untuk berkunjung ke Toraja. Layaknya tempat wisata, Toraja juga punya suvenir unik yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Identik dengan boneka kayu untuk upacara pemakaman, para pengrajin membuat boneka kayu dalam versi yang lebih kecil. Boneka kayu ini dibuat dalam versi oma-opa seperti yang ada di makam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau dibuat mirip tapi wajah dari boneka kayu ini berbeda. Kalau yang di makam harus sama seperti yang dikubur. Tapi kalau boneka untuk suvenir wajahnya hasil imajinasi oma-opa pada umumnya.

Dibalut dengan kain tenun warna-warni, boneka kayu ini jadi tidak terlihat seram, malahan jadi terlihat sangat cantik. Tak lupa juga tas sepu yang jadi ciri oma-opa diletakkan di tangan boneka.

Ukurannya bermacam-macam mulai dari yang imut-imut sekitar 7 cm sampai ukuran besar untuk pajangan yaitu sekitar 20 cm. Harganya mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 85.000 sepasang.

Pajangan dinding dengan seperti simbol etnik dan kepala kerbau jantan atau biasa disebut patedong juga bisa jadi pilihan. Bentuk pahatan ini merupakan ciri khas dari Toraja.

Boneka kayu dan pahatan lainnya bisa traveler temukan dengan mudah di toko oleh-oleh. Kalau mau langsung ke pengrajinnya traveler bisa datang ke Obyek Wisata Lemo di Desa Lemo.

Selain lebih banyak pilihan, harga yang diberikan juga lebih murah. Yuk, belanja oleh-oleh unik dari Toraja! (bnl/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pro Kontra Oleh-oleh
Pro Kontra Oleh-oleh
18 Konten
Liburan kurang afdol kalau pulang tidak bawa oleh-oleh. Namun, belanja oleh-oleh itu antara terpaksa dan sukarela. Benar nggak sih?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads