Mulai dibuka sejak 4 bulan yang lalu, objek wisata Stonehenge mulai kebanjiran pengunjung. Meski buatan tangan, strukturnya menyerupai batu sungguhan yang disusun bak Stonehenge di Inggris.
Berada di area seluas 200 meter persegi, gugusan batu raksasa Stonehenge bisa menjadi latar foto yang apik. Apalagi jika cuaca cerah, langit biru yang luas dan hamparan rumput hijau menjadi alas bebatuan setinggi sekitar 4 meter ini sangat memanjakan mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cukup membayar Rp 5 ribu, pengunjung bisa puas berfoto di lokasi ini. Salah seorang warga setempat yang juga menjadi pengelola, Remon (37) menjelaskan, Stonehenge didirikan untuk memberdayakan desanya yang kini tak lagi bisa ditinggali karena berada di kawasan rawan bencana 3.
Stonehenge dipilih karena rencananya akan diselaraskan dengan bangunan kastel yang berjarak sekitar 200 meter. Namun, kini bangunan kastel itu telah ditutup karena melanggar sejumlah peraturan.
Dusun Petung memang menjadi salah satu destinasi yang dilalui oleh Jeep Lava Tour di kawasan Lereng Gunung Merapi. Erupsi yang terjadi pada tahun 2010 meluluhlantakkan dusun ini.
Sejumlah bangunan yang tersisa di sana kini juga dibuka untuk wisata. Salah satunya Omahku Memoriku yang menampilkan sisa bangunan dan perabotan yang rusak akibat erupsi Gunung Merapi.
Dusun ini hanya berjarak 5 km dari puncak Gunung Merapi, sehingga ditetapkan pula sebagai lokasi terdampak langsung erupsi Gunung Merapi.
"Tapi tak perlu khawatir, Gunung Merapi tidak pernah tiba-tiba erupsi. Menurut sejarah selama saya hidup di sini, pasti akan ada tanda-tandanya. Jalur evakuasinya juga ada, akan kami buat rambu-rambunya juga," kata Remon. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!