detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Raja Ampat atas undangan Sidang Sinode GKI XVII, pekan lalu di Pantai WTC, Waisai. Acara ini bukan hanya kegiatannya adalah bazar dari berbagai kabupaten di Raja Ampat.
Di bazar ini ada sebuah stand dari Inanwata yang isinya adalah busana adat dari Sorong Selatan, baju kain rumput. Baju ini digunakan oleh masyarakat sorong selatan untuk berbagai acara adat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baju ini dibuat dari daun sagu yang dikeringkan. Tapi tidak sembarang daun sagu lho. Ada syaratnya.
"Pucuk dari pohon sagu harus yang masih tertutup dan diambil pada saat air laut surut," jelas Ruth.
Daun sagu yang sudah dipetik kemudian direndam selama sebenyar dan diambil tulangnya. Yang tertinggal hanyalah daun saja.
Daun ini kemudian dibelah jadi lebih kecil searah dengan tulang daun. Dari satu daun akan menghasilkan 4 potongan.
Setelah itu, potongan daun akan dijemur selama satu hari. Kalau sudah kering barulah proses pewarnaan dimulai.
Pewarna diambil dari akar pohon bengkulu yang di parut. Akar ini akan memberikan warna merah dan kuning, terganyung dari lamanya proses perebusan. Untuk warna hitam, mereka menggunakan tanah.
Pewarnaan selesai, barulah proses pemintalan dimulai. Proses pemintalan adalah penganyaman kain rumput secara manual.
2 Rumput kering terlebih dulu dipilin menjadi satu yang akan digunakan sebagai karet dipinggang atau disebut tali. Mereka akan memberikan variasi jumlah dari tali, minimal 2 tali.
Masyarakat Sorong selatan hanya menggunakan kayu sepanjang sekitar 1 meter untuk mengaitkan ujung-ujung tali dan mulai mengayam.
Untuk membuat satu rumput biasanya menghabiskan 4 pucuk daun sagu. Lamanya pengerjaan kain juga tergantung dari banyaknya tali.
Satu kain rumput akan dihargai Rp 500.000 untuk rok. Kalau mau sepasang dengan baju harganya jadi dua kali lipat, yaitu Rp 1.000.000 sepasang.
"Ini asli dari Sorong selatan, tidak ada di tempat lain," ungkap Ruth.
Bazar ini hanya akan berlangsung selama sampai hari Jumat (17/3/2017). Buat yang lagi ada di Raja Ampat, yuk main-main ke bazar ini!
(bnl/wsw)












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia