Di Riau, terdapat Sungai Kampar yang telah mendunia. Sungai Kampar berada di Teluk Meranti, Kabupaten Palalawan, Riau. Apabila pergi dari Kota Pekanbaru, dibutuhkan waktu sekitar 6-7 jam ke sini. Terang saja, sungai ini dikenal sebagai sungai dimana traveler dapat berselancar atau surfing di sini pada saat Gelombang Bono muncul.
Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber Kamis (22/03/2017) Gelombang Bono merupakan fenomena alam yang terjadi akibat bertemunya arus pasang air laut dengan muara sungai yang lebar. Kemudian ditambah dengan angin dan tebing di sisi kanan dan kirinya, muncullah ombak yang cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi suara yang ditimbulkan oleh Gelombang Bono. Apabila biasanya ombak pantai suaranya sendu menyapu pasir, Gelombang Bono hempasannya keras dan bikin merinding. Warga setempat juga memiliki kepercayaan bahwa Bono (ombak) yang ada di Sungai Kampar adalah Bono Jantan, dan betinanya berada di Sungai Rokan, Bagiansiapi-api.
Selain itu, Gelombang Bono juga memiliki sebutan lain yaitu Gelombang Tujuh Hantu. Ini dikarenakan jumlah bononya yang berjumlah 7 ekor dan dipercaya ombak tersebut merupakan hantu. Warga setempat juga percaya banyak kejadian mistis saat fenomena bono datang.
Tetap untuk yang tertarik surfing di sini, harus tetap berhati-hati dan memperhatikan secara detail. Kesulitannya lebih tinggi karena surfing di sini tidak semudah surfing di laut. Papan surfing akan lebih sulit digerakkan, gelombang pun akan sering melesat dan kekuatannya besar. Ini juga dapat membuat papan surfing meleset atau terhentak.
Hingga saat ini, Gelombang Bono menjadi daya tarik para peselancar dari seluruh dunia. Tidak cuma unik, tetapi juga menantang setiap peselancar untuk kuat nyali.
Apabila tertarik untuk berkunjung kesini, traveler perlu memperhatikan waktunya. Peristiwa Gelombang Bono dalam hitungan Arab Melayu terjadi setiap tanggal 10-20 atau dalam kalender Masehi terjadi pada bulan Agustus hingga Desember. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan