Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2017) Kawanan hiu paus terlihat di perairan Gorontalo. Hewan dengan nama latin (Rhincodon typus) ini merupakan spesies ikan yang dilindungi melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 tahun 2013.
Hiu paus merupakan jenis ikan terbesar di dunia dengan rata-rata panjang total sekitar 12 meter, bahkan dapat mencapai panjang 18 meter. Hiu paus dapat hidup mencapai usia 60-100 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesies ini dianggap hanya sedang melakukan migrasi sementara di perairan Gorontalo tersebut. Selain di kawasan itu, masyarakat yang hobi memancing ikan, sering melihat hiu paus di Teluk Tomini.
Hingga Mei 2016, terdapat 13-14 individu hiu paus yang terpantau di perairan Botubarani. Sedangkan Kawasan perairan tersebut sejak 2006 telah dicadangkan oleh Pemda Kabupaten Bonebolango sebagai kawasan konservasi perairan daerah.
Dengan adanya wisata Hiu Paus, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (BPSPL) Makassar, Ditjen PRL KKP melaksanakan Bimbingan Teknis Pemandu Wisata Selam dan Sosialisasi pengenalan sistem informasi database ikan di lindungi (SI DIDI).
Bimbingan teknis disebutkan Humas KKP bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para pemandu selama agar kegiatan wisata Hiu Paus dapat dilakukan secara bertanggungjawab. Selain itu para pemandu juga dikenalkan dengan tata cara monitoring hiu paus yang selanjutnya dapat di input dalam sistem database Si DIDI.
Pihak Humas KKP memberikan informasi bahwa Menteri Susi Pudjiastuti sempat berdialog dan menyampaikan beberapa bantuan kepada kelompok masyarakat di Kabupaten Bone Bolango. Salah satunya paket bantuan alat snorkling dan buku pedoman wisata Hiu Paus dan pedoman monitoring Hiu Paus kepada kelompok masyarakat sadar wisata.
Traveler yang mau berlibur ke Gorontalo bisa datang ke perairan Gorontalo atau Teluk Tomini. Biasanya, hiu paus akan aktif muncul ke perairan saat pagi hari untuk mencari makan.
Selain bisa melihat secara dekat, traveler juga boleh melihatnya sambil snorkeling. Tapi harus dengan pengawasan dan jangan sampai menyentuh hewan ini ya. Selamat terpesona dengan Indonesia bagian tengah! (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia