Coconut Garden Beach Resort, merupakan sebuah tempat wisata bahari di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Tempat wisata yang dikelola warga negara Slovenia kini menjadi salah satu pusat wisata bahari yang ramai dikunjungi. Setiap orang yang datang, langsung merasa bahagia berada di tempat ini.
Saat Anda memasuki area ini, mata anda akan dimanjakan dengan deretan pohon kelapa, hamparan pantai pasir putih landai, dan penataan tempat peristirahatan yang mengikuti arsitektur lokal Sikka memiliki daya tarik tersendiri. Sebanyak 700 batang kelapa berdiri kokoh dan rapi di areal seluas 2 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi itu ditata khusus untuk pengunjung yang datang berwisata, rapat instansi, dan menginap. Lokasi kawasan wisata itu mencakup areal seluas 2,5 hektar.
Pohon-pohon kelapa dengan ketinggian 15-20 meter berdiri kokoh dan rapi dengan jarak teratur di sepanjang pantai.
Pengerjaan bangunan Coconut Garden Beach Resort Maumere dimulai pertengahan tahun 2015 silam, dan kini telah rampung dengan menghadirkan 8 bungallow utama.
Delapan bungalo terbuat dari bambu dibangun membentuk lingkaran berdiameter sekitar 10 meter. Atap bungalo itu berbentuk kerucut menyerupai rumah adat Sikka. Satu bungalow merupakan satu unit kamar tidur, layaknya kamar hotel berbintang. Di sini juga disediakan 1 dive center, 1 fitness center, dan 1 cafe.
Besarnya ruangan bungalow adalah 50 meter persegi termasuk teras dan toilet, masing-masing memiliki open air toilet and shower, lantai dari kayu, tempat tidur serta perabot dari bambu. Tiap kamar mengusung warna putih sebagai warna primer, ditimpali oleh beberapa warna sebagai ornamen. Dilengkapi dengan AC dan kipas angin. Teras depan masing-masing bungalow dipasangi ayunan (hammock) untuk tidur bersantai. Ada pula kamar khusus bagi budget travelers/backpackers.
Di depan kamar terdapat tiga kursi bambu dan dua tempat tidur ayunan dari keranjang di sebelah kiri dan kanan. Ketinggian bangunan sekitar 5 meter, berbentuk kerucut, dengan hiasan berbahan kulit kerang dan batu karang. Atap rumah terbuat dari belahan bambu.
"Saya ingin tiap orang yang datang, langsung merasa bahagia berada di tempat ini," ujar pemilik Coconut Garden Beach, Andrej Zorko kepada detikTravel, Selasa (28/3/2017).
Andrej mengaku langsung jatuh cinta pada Flores begitu datang berkunjung pertama kali. Dia takjub menemukan pantai di Maumere yang dipenuhi pepohonan kelapa nan rimbun.
"Pulau kalian ini masih sangat natural, punya keindahan dari gunung hingga bawah laut yang menawan. Dan yang istimewa adalah banyak dari keindahan ini masih tersembunyi, tidak gampang ditemukan, cocok untuk petualang. Ini yang bikin Flores priceless, tidak murahan," ujarnya ramah bersemangat.
Terkait konsep yang semua bahannya terbuat dari bambu, Andrej mengatakan, modernitas perlu diseimbangkan dengan alam, karena bila tidak maka kerusakan bumi tidak akan terhindarkan. Global warming atau pemanasan global adalah salah satu efek dari terlalu banyaknya aplikasi bahan-bahan yang sulit didaur ulang oleh bumi. Kita seakan lupa bahwa bahan-bahan alami justruh lebih bersahabat dengan manusia. Lagipula, bila dikreasikan dengan jeli, kayu atau bambu tidak hanya sekedar dijadikan material hunian sederhana tapi bisa berubah jadi istimewa.
Satu keistimewaan yang menambah nilai lebih dari Coconut Garden Beach Resort Maumere yakni menu makanan lokal. So, jika ke Flores, jangan lupa ke Maumere. Dan kalau sudah di Maumere, nginaplah di Coconut Garden Beach Resort. (bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan