Berkunjung ke Desa Derawa, wisatawan tidak hanya mendapat wawasan mengenai budidaya rumput laut. Tetapi juga bisa melihat langsung khas rumah panggung yang masih dipertahankan turun temurun nenek moyang mereka.
Hampir 90 persen warga Desa Derawa tinggal di rumah panggung. Modelnya secara mayoritas sama. Namun pemanfaatan ruang di bawah yang berbeda beda. Ada yang digunakan untuk tempat berkumpul atau tempat menjemur rumput laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Terkadang menjemur di luar pakai matahari itu berbeda kualitasnya dengan rumput laut yang dijemur di bawah rumah panggung. Jadi kami terus pertahankan tradisi ini," ungkap dia.
Tradisi Koaloe
Tidak hanya mempertahankan rumah panggung, warga Desa Derawa juga masih menjaga tradisi koaloe. Tradisi yang sudah ada sejak turun menurun ini harus dijaga demi kesejahteraan warga Derawa.
Tradisi Koaloe ini dilaksanakan sebelum melakukan pembibitan rumput laut. Warga lebih dulu memberikan sesajen kepada penunggu Desa Derawa yang konon akan mendatangi warga lewat mimpi apabila tidak dilaksanakan.
![]() |
"Pernah tidak dilaksanakan tradisi itu memang didatangi lewat mimpi. Mereka bilang minta makan," ucap dia.
Jenis makanan atau sesajen ini yang diberikan itu berupa nasi merah, pisang merah, ubi merah, rokok merah, atau segala sesuatu yang berwarna merah. Entah apa yang menjadi alasan semua sesajen harus berwarna merah.
"Memang sesajennya harus berwarna merah. Kami kasih pewarna dulu sebelum ditaruh di beberapa lokasi yang diyakini menjadi tempat bersemayam mereka," ungkap Jumani.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang