Bagi traveler penikmat kuliner nusantara, tentunya sudah tidak asing dengan panganan bubur kacang hijau. Ibarat mie instant, kuliner simpel nan nikmat ini dapat dengan mudah dijumpai dimana-mana. Baik pada pagi atau malam hari.
Namun walau memiliki nama sama, bubur kacang hijau juga punya banyak variasi tergantung daerah. Di Banjarnegara misalnya, bubur kacang hijau disajikan sedikit kental layaknya bubur sumsum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah 38 tahun jualan bubur kacang hijau, belajar sendiri dari orang tua," cerita pak Mujahir.
Dengan sigap, pak Mujahir pun langsung menyiapkan mangkuk dan menyajikan bubur kacang hijau. Sekilas melihat, bubur kacang hijau khas Dieng memang tak ada ubahnya dengan kuliner serupa pada umumnya.
![]() |
Hanya ketika disendok, tampak lapisan tepung kanji yang terbuat dari gula merah di bawah lapisan kuah santan. satu dua sendok, langsung terasa manisnya gula merah yang bercampur dengan kacang hijau dan kuah santan.
"Bahannya gula merah, jahe, beras ketan dan kacang hijau," ujar pak Mujahir.
Rasa hangat dan manis bubur kacang hijau itu pun terasa klop dengan dinginnya udara Dieng kala itu yang tengah dingin akibat hujan rintik-rintik. Otomatis, kuliner ini ini menjadi teman terbaik untuk menghangatkan tubuh.
![]() |
Diceritakan oleh pak Mujahir, kalau sehri-hari ia dapat menjual sekitar 150-an mangkok bubur kacang hijau. Bermodalkan pikulan, ia biasa berjualan bubur kacang hijau keliling dari satu objek wisata hingga depan sekolah.
Harga seporsi bubur kacang hijaunya pun sangat terjangkau, cukup Rp 2.500 saja per mangkuk. Bisa jadi rekomendasi ketika liburan ke Dieng. (bnl/rdy)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan