Di Museum Ini, Bisa Lihat Aneka Lapisan Tanah dari Zaman Prasejarah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesona Jawa Tengah

Di Museum Ini, Bisa Lihat Aneka Lapisan Tanah dari Zaman Prasejarah

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 05 Mei 2017 13:10 WIB
Foto: Cluster Museum Dayu dilihat dari titik teratas (Wahyu/detikTravel)
Karanganyar - Cluster Museum Dayu jadi museum terbuka untuk dikunjungi traveler. Kamu bisa melihat aneka lapisan tanah dari zaman prasejarah ratusan ribu tahun silam.

Cluster Museum Dayu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan satu bagian dari kompleks Situs Purbakala Sangiran yang luasnya mencapai 59,2 Km persegi. Konsep cluster museum satu ini berbeda dengan museum lainnya di Sangiran.

Alih-alih menonjolkan display di bangunan museum, di sini displaynya dipamerkan dalam bentuk anjungan-anjungan dalam bangunan terpisah. Bentuknya pun seperti punden berundak, atau malah mirip vila-vila di kawasan Puncak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petualangan di museum ini dimulai dari titik teratas, kemudian turun hingga ke bawah. Itu karena setiap contoh lapisan tanah dari masing-masing era sejarah, bisa dilihat di Cluster Museum Dayu.

Ini bentuk cluster Museum Dayu, mirip kompleks vila di Kawasan Puncak kan? (Wahyu/detikTravel)Ini bentuk cluster Museum Dayu, mirip kompleks vila di Kawasan Puncak kan? (Wahyu/detikTravel)
Mulai dari lapisan tanah teratas yaitu Notopuro yang berasal dari era 250-100 ribu tahun lalu (Plestosen Atas), hingga lapisan tanah tertua, yaitu formasi tanah Pucangan yang berasal dari era 1,8 juta hingga 900 ribu tahun silam (Plestosen Bawah).

Di setiap anjungan terdapat informasi yang lengkap mengenai karakteristik lapisan tanah dari masing-masing era. Contohnya pada Anjungan Kabuh. Di dalamnya terdapat tiruan tanah dari lapisan tanah Kabuh.

Informasi di dalam Anjungan Kabuh (Wahyu/detikTravel)Informasi di dalam Anjungan Kabuh (Wahyu/detikTravel)
Selain bisa dilihat di dalam anjungan, contoh lapisan tanah formasi Kabuh juga bisa dilihat dari luar ruangan. Museum Dayu memang berdiri di atas formasi bukit yang menunjukkan lapisan tanah yang berbeda dari masing-masing era.

Di Cluster Musuem Dayu, traveler bisa belajar mengenai ilmu geologi. Bahwa sejak bumi terbentuk ratusan juta tahun silam, lapisan tanah yang ada sekarang telah melewati beragam proses dan era. Masing-masing lapisan tanah inilah yang bisa diteliti, supaya kita bisa mengungkap misteri apa yang terjadi di kehidupan masa lampau.

Contoh Lapisan Kabuh di luar ruangan (Wahyu/detikTravel)Contoh Lapisan Kabuh di luar ruangan (Wahyu/detikTravel)
Di setiap anjungan, selain memuat informasi dan contoh lapisan tanah, ada juga display fosil dengan menggunakan barcode. Jika di scan dengan aplikasi, barcode ini akan menampilkan AR alias Augmented Reality berisi informasi tentang fosil tersebut. Keren!

Selain anjungan Kabuh, masih ada anjungan Grenzbank yang juga bisa dilihat traveler. Lapisan Grenzbank merupakan lapisan tanah yang berada sebelum lapisan Kabuh. Lapisan ini terbentuk 900 ribu tahun silam

Informasi tentang Lapisan Grenzbank (Wahyu/detikTravel)Informasi tentang Lapisan Grenzbank (Wahyu/detikTravel)
Ditemani Iwan Setiawan, Koordinator Cluster Museum Dayu, rombongan detikTravel pun diajak menyusuri 'Lorong Waktu' ini. Kami masuk ke satu per satu anjungan, dari yang teratas, sampai yang paling bawah.

Di titik paling bawah terdapat ruangan display museum yang menunjukkan beberapa fosil yang ditemukan di aneka lapisan tanah di Museum Dayu. Di ruang display ini, fosil-fosil ditata dengan apik, plus ada penggunaan teknologi modern yang sangat menarik!

Diplay museum yang modern (Wahyu/detikTravel)Diplay museum yang modern (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu Setyo Widodo


"Kami ingin menepis anggapan kalau berkunjung ke museum itu membosankan, dan kesannya tua atau angker. Maka dari itu, kami gunakan teknologi supaya pengunjung tertarik," jelas Iwan.

Traveler yang tertarik ingin belajar lebih dalam tentang ilmu geologi dan arkeologi, bisa langsung mampir ke Cluster Museum Dayu di Karanganyar. Museum ini buka dari Selasa sampai Minggu dari pukul 08.00 pagi hingga 16.00 WIB.

Display kerbau purba di Cluster Museum Dayu (Wahyu/detikTravel)Display kerbau purba di Cluster Museum Dayu (Wahyu/detikTravel)
(wsw/krn)

Hide Ads