Bertualang ke Dalam 'Paru-paru' Merauke

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Bertualang ke Dalam 'Paru-paru' Merauke

Afif Farhan - detikTravel
Jumat, 12 Mei 2017 08:25 WIB
Trekking di dalam hutan Merauke (Afif/detikTravel)
Jakarta - Mau merasakan hutan rimba Merauke? Didominasi rawa, pepohonan tinggi dan semak belukar. Tempat ini memanjakan naluri petualangan kamu!

Kamis (11/5/2017) kemarin, detikTravel bersama Tim Tapal Batas detikcom dan Telkomsel melipir ke Lotus Garden, Merauke. Suatu destinasi wisata buatan, berupa kolam alami, gazebo dan jalur trekking.

Lokasinya di kawasan Semangga, Distrik Muramsari. Kira-kira, cukup 45 menit naik mobil dari pusat Kota Merauke. detikTravel pun bertemu Rosalia, istri dari pemilik Lotus Garden ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami buka 2015 lalu, luasnya 10 hektar. Kami bikinnya pelan-pelan, sampai membuat jakur trekking dari papan di atas rawa sejauh 4 km," katanya.

Gerbang masuk Lotus Garden (Afif/detikTravel)Gerbang masuk Lotus Garden (Afif/detikTravel)


Selesai makan, kami bergegas untuk trekking. Semak belukar dan rawa menjadi pemandangan pertama. Suasana rimba sudah terasa, diselingi sahutan burung-burung.

Papannya cukup lebar dan rapi. Melihat genangan rawa dan beberapa ranting pohon yang mengambang, menambahkan atmosfer yang alami. Mata ini mencoba memandang sejauh mungkin, hanya terlihat pohon dan semak belukar.

Jalur trekking yang terbuat dari papan (Afif/detikTravel)Jalur trekking yang terbuat dari papan (Afif/detikTravel)


"Suasana di sini masih sangat asli dan tidak ada orang-orang yang tinggal. Ini benar-benar hutan Merauke tidak kami ubah hanya menambahkan jalur trekking. Supaya pengunjung bisa merasakan sensasi masuk ke hutan Merauke," terang Rosalia.

Pohon bus terlihat sungguh padat dan tinggi-tinggi. Rosalia menjelaskan, kulit pohonnya dapat diolah menjadi kertas dan kayunya kuat cocok untuk bahan bangunan. Deretan pohon ini membuat terpana.

Panorama pohon-pohon bus yang cantik (Afif/detikTravel)Panorama pohon-pohon bus yang cantik (Afif/detikTravel)


"Rute trekkingnya lurus dan melingkar, sehingga tidak akan tersesat. Kami buka hanya hari Minggu dengan tiket Rp 20 ribu. Tenang, tidak ada buaya di sini," jelasnya.

Terlihat beberapa pengunjung lain asyik berfoto-foto. Bangku-bangku kayu pun tersedia di pinggiran jalur trekking dan diserbu pengunjung untuk bergaya di depan kamera.

Karena keterbatasan waktu, kami hanya trekking sejauh 2 km. Itu sudah cukup membuat diri ini merasakan atmosfer 'paru-paru' Merauke.

Duduk di atas bangku dan berfoto-foto (Afif/detikTravel)Duduk di atas bangku dan berfoto-foto (Afif/detikTravel)
(aff/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads