Terletak di Desa Panton Rayeuk Sa, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Keindahan air terjun yang masih dianggap perawan ini pastinya tidak diragukan lagi. Setiap pengunjung datang, pasti diajak bermanja dan berfoto ria di bawah semburan air yang jatuh langsung dari lembah pegunungan kawasan itu.
Blang Kolam letaknya sekitar 30 kilometer atau sama dengan jarak dari jalan Medan-Banda Aceh. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam perjalanan darat dari Kota Lhokseumawe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kondisi jalan menuju ke tempat tersebut pun sudah mulus dengan olesan aspal. Pepohonan besar menjulang tinggi di sekelilingnya seperti menyapa setiap orang yang berdatangan ke tempat itu. Bebatuan di bawah air terjun itu pun selalu setia menahan air jernih yang berjatuhan ke atasnya.
Sayang, air terjun yang sempat didatangi turis mancanegara pada tahun 90-an itu kini seakan mati suri. Masuknya konflik bersenjata membuat aktivitasnya hampir berhenti.
Tangga yang dulunya bersih dan terawat, kini tampak berlapiskan lumut hijau. Besi untuk pegangan para wisatawan menuju pusat air terjun tersebut sudah raib hilang tak tahu ke mana rimbanya. Banyak ilalang tumbuh menjulang menutupi keindahan panorama yang kini tinggal namanya saja.
![]() |
Usai konflik, wisata ini sempat dibuka. Namun beberapa waktu lalu terjadi beberapa kejadian, termasuk adanya muda-mudi yang melanggar syariat Islam. Para pemuka agama pun melarang adanya aktivitas lagi. Setelah sempat ditutup, tempat wisata kembali dibuka untuk masyarakat umum.
Sri Mulyana, salah seorang pengunjung mengatakan kalau tempat ini masih terbilang asing dari wisatawan. Apalagi wisatawan mancanegara. Biasanya hanya dipadati oleh masyarakat lokal.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat sebenarnya akan membawa sejuta warna bagi para pengunjung. PAD akan bertambah, serta upaya untuk meminimalisir pengangguran pun bisa teratasi.
"Syariat Islam merupakan harga mati bagi masyarakat Aceh. Setiap tempat pastinya harus bernuansa islami. Begitupun Blang Kolam, harusnya pemerintah menyulap destinasi wisata itu dengan menarik dilengkapi paduan syariatnya," kata Sri kepada detikTravel, Rabu (18/5/2017).
![]() |
Terlepas dari semuanya, air terjun Blang Kolam tetaplah tempat wisata eksotis di belantara Samudera Pasai. Alamnya yang genit bak perawan desa itu mampu mencuri perhatian pengunjungnya.
Semoga ke depannya Pemerintah memperhatikan destinasi wisata yang asri dengan melestarikan keindahannya, bukan sebaliknya. Misalnya menjadikan Air Terjun Blang Kolam sebagai ikon Aceh Utara semata tapi tidak diperhatikan.
Yuk jaga harta kita bersama. (rdy/msl)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau