Sudah Tahu? Ternyata Ada Kampoeng Amsterdam di Garut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sudah Tahu? Ternyata Ada Kampoeng Amsterdam di Garut

Hakim Ghani - detikTravel
Sabtu, 20 Mei 2017 14:55 WIB
Suasana di Kampoeng Amsterdam, Garut (Hakim Ghani/detikTravel)
Garut - Dahulu kaum penjajah Belanda diketahui pernah tinggal di daerah Garut. Sekarang, rumah peninggalannya bisa traveler lihat di Kampoeng Amsterdam.

Kampoeng Amsterdam di Garut Jawa Barat, kini mulai menjelma menjadi sebuah objek wisata baru yang digandrungi oleh wisatawan. Selain mulai dikenal akan keindahan alam pegunungan dan kesejukan udaranya, objek wisata baru ini juga menyimpan bukti sejarah kehidupan bangsa Belanda di Kabupaten Garut.

Sebuah perkampungan warga yang terletak di Kaki Gunung Cikuray, Kecamatan Cilawu Garut ini hanya memiliki sekitar 12 rumah yang dihuni oleh 24 orang warga. Uniknya, mereka menempati rumah-rumah peninggalan Belanda yang sama sekali belum direnovasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini asli rumah-rumah warga Belanda pas datang ke Garut dulu. Ya sekitar tahun 1930-an lah berdirinya," kata salah seorang pengelola, Asep Ahmad (38) kepada detikTravel di Kampung Amsterdam Garut, Sabtu (20/5/2017) siang.

Rumah peninggalan Belanda yang kini dihuni warga (Hakim Ghani/detikTravel)Rumah peninggalan Belanda yang kini dihuni warga (Hakim Ghani/detikTravel)

Rumah-rumah tersebut berdiri di tanah seluas 7 hektare dan dibangun semi permanen dengan perpaduan bilik rajutan kayu dan tembok. Hanya saja, sebagian warga di sini sedikit mempercantik 'rumah belanda' itu dengan cat dan menata halaman depannya dengan tanaman. Di sini juga ada beberapa kambing yang dipelihara warga, yang warga sekitar menyebutnya 'embe(kambing) bule'.

Selain belasan 'rumah belanda' yang kini ditempati oleh warga sekitar, saluran air sepanjang 300 meter juga menjadi bukti sejarah peninggalan Belanda di tempat ini. "Sampai saat ini dipakai untuk pengairan kebun dan pasokan air ke rumah warga. Tapi kondisinya agak rusak karena diterjang angin puting beliung beberapa tahun silam," kata Asep.

Tak hanya itu, sejak pertama didirikan awal November 2016 lalu, pengelola Kampoeng Amsterdam menyulap sedikit area perkebunan teh yang berada di depan kampung untuk dijadikan tempat beristirahat oleh para wisatawan yang datang.

Beberapa rumah lama sudah dicat dan dipercantik (Hakim Ghani/detikTravel)Beberapa rumah lama sudah dicat dan dipercantik (Hakim Ghani/detikTravel)

Ditempat tersebut dibentuk beberapa balai, seperti balai pohon, dan balai menyerupai perahu yang dimanfaatkan sebagai objek berswafoto oleh para pengunjung.

"Sengaja dibuat itu untuk bersantai para wisatawan, ada rumah pohon, ada juga balai menyerupai perahu besar seperti di film Titanic," ungkap Asep.

Saluran air sepanjang 300 meter yang jadi spot foto (Hakim Ghani/detikTravel)Saluran air sepanjang 300 meter yang jadi spot foto (Hakim Ghani/detikTravel)

Untuk berwisata di Kampoeng Amsterdam ini, anda hanya dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu/ orangnya. Kampung ini sendiri berada di Kawasan Perkebunan Teh Dayeuhmanggung yang berlokasi sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Garut.

Jarak tempuh dari pusat kota menuju ke kampung ini membutuhkan waktu sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. (rdy/rdy)

Hide Ads