detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Sabang pekan lalu atas undangan Kementerian Pariwisata. Nama Pulau Rubiah di Sabang memang tak asing karena memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa indah.
Siapa sangka, nama Rubiah diambil dari nama istri seorang Wali di Sabang, Tengku Cik Di Iboih. Istrinya bernama Sarah Rubiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaraknya tak sampai 5 menit dari Pantai Iboih dengan menggunakan boat. Makamnya pun berada di tepi pantai, sangat mudah untuk ditemui.
"Tak ada hari tertentu, makam ummi bisa dikunjungi kapan saja," ujar Aan, pemandu di Pulau Rubiah.
Traveler bisa datang dan berkunjung kapan saja. Banyak peziarah yang datang untuk ke makam ummi.
Di samping makam, terdapat sumur yang bisa digunakan untuk wudhu. Walaupun bersebelahan dengan pantai, tapi sumur ini berisikan air tawar.
"Ramainya juga tak tentu, biasa bulan Ramadan ramai," ungkap Aan.
Tak hanya makam ummi, beberapa kerabat keluarga juga dimakamkan di sebelah ummi Rubiah. Terlihat dari beberapa batu nisan yang tergelatak di samping makam ummi.
Makam ini diberi pagar dan atap. Sehingga para pengunjung yang berdoa bisa khusyuk.
"Bukan meminta kekayaan, di sini hanya berdoa untuk ummi dan salat," tutur Aan.
(bnl/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom