Lukisan Dinding di Kampung Batik Semarang, Apa Maknanya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lukisan Dinding di Kampung Batik Semarang, Apa Maknanya?

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Kamis, 08 Jun 2017 09:21 WIB
Kampung Batik Semarang yang tengah hits di Instagram (Angling/detikTravel)
Jakarta - Di balik lukisan dinding indah Kampung Batik buat foto-foto, tersimpan kisah penuh makna. Dari sejarah terbentuknya Kota Semarang, sampai tradisi dugderan.

Lukisan yang ada di lorong tersebut ternyata memiliki makna sejarah terbantuknya Kota Semarang hingga adanya Kampung Batik. Luwiyanto (48) sebagai desainer lukisan menjelaskan makna di balik lukisan indah itu.

Pria yang akrab disapa Luwi itu mengatakan lukisan tersebut berformat Wayang Beber berjudul Adeging Kutho Semarang dan ceritanya dimulai dari tembok sisi kanan sebelah Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dimulai dari abad ke-8 saat di sini masih dalam kekuasaan Mataram Kuno. Ada asal usul Bergota juga," kata Luwi kepada detikTravel, Selasa (6/6/2017).

Luwi menjelaskan tentang makna lukisan (Angling/detikTravel)Luwi menjelaskan tentang makna lukisan (Angling/detikTravel)


Kemudian dilukiskan Laksamana Ceng Ho yang merupakan Muslim masuk ke Semarang mendirikan Masjid. Selanjutnya diceritakan pada abad 15 Ki Ageng Pandanaran dari utusan Sunan Bonang menyebar Agama Islam di Semarang tepatnya di Bergota.

Cerita berikutnya yaitu terbentuknya kata 'Semarang' yang berasal dari 'Asem Arang' karena tanaman pohon Asem yang jarang (arang) ada. Kisah terus berlanjut hingga kedatangan Sunan Kalijaga bahkan kedatangan kolonial Belanda dan Jepang.

Tradisi Dugderan, hewan mitologi Warak Ngendhog, pembangunan Lawang Sewu dan Pertempuran 5 Hari di Semarang juga diceritakan di sana. Pada pertempuran tersebut disebutkan pula Kampung Batik dibakar. Kampung tersebut terbentuk cukup lama dan dinamai Kampung Batik karena profesi warganya.

Mural terbentuknya Kota Semarang di Kampung Batik (Angling/detikTravel)Mural lorong batik Kota Semarang (Angling/detikTravel)


Di ujung tembok diceritakan kebangkitan Kampung Batik hingga sekarang. Cerita dalam lukisan itu ternyata masih bersambung dan berlanjut di ujung gang lainnya yang menceritakan kehidupan membatik di Kampung Batik.

"Banyak yang diceritakan di sini. Kalau yang tidak tahu mungkin hanya melihat ini sebagai lukisan," tandas Luwi.

Kampoeng Djhadoel tersebut selain menjadi destinasi wisata juga diharapkan memberikan edukasi. Akan ada pelatihan batik di sana, selain itu kini juga sudah ada rumah baca untuk anak-anak dan ketika sore ada mainan tradisional kuno yang bisa dimainkan.

Traveler berfoto-foto di Kampung Batik (Angling/detikTravel)Traveler berfoto-foto di Kampung Batik (Angling/detikTravel)
(alg/wsw)

Hide Ads