Masjid di Tangerang ini Konon Punya Seribu Pintu, Percaya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masjid Unik Indonesia

Masjid di Tangerang ini Konon Punya Seribu Pintu, Percaya?

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 08 Jun 2017 12:10 WIB
Masjid Seribu Pintu di Tangerang (Syanti/detikTravel)
Tangerang - Apa rasanya masuk ke masjid yang pintunya banyak banget? Masjid Agung Nurul Yakin di Tangerang berjuluk Masjid 1.000 Pintu.

Masjid Seribu Pintu atau Masjid Agung Nurul Yakin terletak di Kampung Bayur, Priuk Jaya, Kota Tanggerang, Banten. Lokasi masjid ini kira-kira 12 Km dari pusat Kota Tanggerang,atau 20 menit perjalanan menggunakan motor.

Arsitekstur masjid ini sangat unik dan berbeda dengan masjid-masjid besar pada umumnya. detikTravel berkunjung ke masjid yang juga disebut Masjid Sewu (seribu) ini, Selasa (6/6/2017). Saya berjumpa dengan Mahpudin (31) pengurus masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesan pertama adalah remang-remang dan agak kumuh. Banyak ruangan dan banyak pintu dimana-mana, Bahkan karena bentuknya yang berbeda, sampai pernah dituduh masjid ini lokasi penyebaran aliran sesat lho!

Bangunan Masjid Seribu Pintu memang aneh (Syanti/detikTravel)Bangunan Masjid Seribu Pintu memang aneh (Syanti/detikTravel)


"Dulu tantangan pembangunan masjid tidak hanya karena wilayah dan dana. Tantangan menyebarkan syiar Islam tambah sulit ketika masjid dituduh tempat menyebarkan aliran sesat. Karena bentuk masjidnya yang nggak biasa, beda dari masjid pada umumnya," jelas Mahpudin.

Di pintu masjid nantinya kita akan menemui peraturan-peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengunjung. Jadi traveler bila berkunjung ke sini jangan asal jepret-jepret ya. Harus minta izin dulu sama penjaga masjidnya.

Nantinya traveler akan diminta untuk mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan dengan memasukan uang ke dalam kotak amal di meja pendaftaran. Setelah itu barulah masuk ke dalam masjid untuk melihat-lihat.

BACA JUGA: Aneka Foto Taman Paling Instagrammable di Tangerang

Selain melihat bangunan masjid, selain salat kebanyakan pengunjung berziarah ke makam Syekh Ami Al Faqir. Dia adalah seorang ulama Banten sekaligus pendiri masjid ini.

Pastinya traveler penasaran kan kenapa Masjid ini bernama Masjid Seribu Pintu? Mahpudin menjelaskan masjid ini dinamakan Masjid Seribu Pintu karena terinspirasi dari Asmaul Husna.

"Asal nama seribu pintu dari dari Asmaul Husna, nama-nama Allah. Bisa dilihat di tiang-tiang masjid terdapat angka 999, kemudian dilengkapi seribu dengan pintu. Kenapa bisa seribu, karena tidak bisa dihitung pintu yang berada di Masjid ini karena saking banyaknya," jelas Mahpudin.

Ruang salat untuk pria di Masjid Seribu Pintu (Syanti/detikTravel)Ruang salat untuk pria di Masjid Seribu Pintu (Syanti/detikTravel)


Ada cerita unik mengenai Masjid dan Syekh Ami Al Faqir lho traveler. Semasa beliau masih hidup, pengunjung telah datang untung berziarah, tetapi mereka tidak tahu kalau syekh sebenarnya masih hidup. Mereka tidak sadar kalau yang mereka ziarahi adalah pria tua yang menyambut mereka dari luar. Syekh Ami Al Faqir baru benar-benar meninggal dunia pada Ramadan tahun lalu.

Makam Syekh Ami terletak di dalam komplek Masjid di dekat ruangan salat laki-laki. Di Masjid ini ruangan salat laki-laki dan perempuan dipisah. Tetapi untuk ramadan masyarakat taraweh dan salat Ied di ruangan salat laki-laki.

Di dalam masjid terdapat beberapa ruangan. Terdapat ruangan salat untuk perempuan, serta ruangan untuk musafir ukurannya 4 x 4 meter. Jika ada musafir yang ingin itikaf di masjid mereka akan diinapkan di ruangan di dekat ruang perempuan. Di masjid juga ada kamar mandi khusus musafir dan dapur serta perlengkapan masak yang bisa digunakan musafir.

BACA JUGA: Pasti Tidak Percaya, Tangerang Punya Danau Biru Seperti Ini

Setelah berkunjung ke makam dan ruangan masjid, traveler nanti akan dipandu ke luar masjid yaitu ke Makam Tasbih. Konon di dalam ruangan makam terdapat 99 tasbih seukuran kepala yang bertuliskan Asmaul Husna. Tetapi sayang sekali detikTravel tidak bisa melihat langsung bagaimana Makam tasbih ini. Hanya bisa melihat pintu ruangan dari luar. Karena sesuai kebijakan dari Syekh, makam hanya dibuka pada Isra Miraj saja.

Masjid ini dibangun di tanah pribadi yang cukup luas. Bangunan masjid memang belum utuh dan selesai, masih butuh pembangunan lanjut. Di atas makam tasbih terdapat aula besar. Aula ini digunakan nantinya untuk kegiatan keagaman dan perayaan hari besar Islam. Nantinya para santri dari berbagai daerah datang dan berkumpul mengikuti rangkaian kegiatan di aula masjid yang terbuka ini.

Ada hal menarik lainnya mengenai Masjid Seribu Pintu ini. Masjid ini dibangun tanpa menggunakan rancangan gambar. Jadi masjid dibangun bertahap-tahap hingga sampai saat sekarang. Syekh Ami juga membangun masjid serupa di Lebak, Bogor dan Gunungkidul, tapi pusatnya ya di Tangerang ini.

Makam Syekh Ami Al Faqir di Masjid Seribu Pintu (Syanti/detikTravel)Makam Syekh Ami Al Faqir di Masjid Seribu Pintu (Syanti/detikTravel)


Dana yang digunakan untuk pembangunan masjid, berasal dari sumbangan-sumbangan dari peziarah, serta sedekah dari masyarakat serta uang pribadi dari yekh. Dulunya lokasi masjid ini adalah sawah-sawah alias lahan kosong. Bahkan dulunya awal pembangunan masjid lokasinya digenangi air. Kemudian setelah masjid mulai dibangun barulah ada warga yang membangun rumah di sekitar lokasi masjid.

Masjid ini juga sering dijadikan lokasi syuting untuk religi selama Ramadan lho. Menurut cerita dari Mahpudin, biasanya selama Ramadan banyak stasiun televisi yang meliput masjid. Salah satunya adalah acara Tukul Arwana.

Ada fakta menarik lagi nih traveler. Jika kita lihat masjid ini dari jauh, bangunan komplek masjid terlihat seperti kapal besar. Memang unik banget!

Koridor Masjid Seribu Pintu yang remang-remang (Syanti/detikTravel)Koridor Masjid Seribu Pintu yang remang-remang (Syanti/detikTravel)
Tetapi yang disayangkan dari bangunan masjid ini adalah kondisi beberapa lantai yang rusak dan kotor. Mungkin karena masih dalam tahap pembangunan. Jadi jika kita berkeliling kita akan melihat lubang-lubang pada lantai, dan rumput-rumput liar yang bertebaran di dalam dan luar komplek masjid.

Padahal, kalau masjid ini dicat dan ditambah lampu, mungkin akan tampak lebih cerah dan indah. Semoga saja proses pembangunan bisa cepat selesai.

Jika traveler ingin berkunjung, bisa kapan saja kok. Tetapi, selama ramadan pengurus masjid hanya menerima tamu setelah Salat Asar. (fay/msl)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Masjid Unik Indonesia
Masjid Unik Indonesia
17 Konten
Bulan Ramadan, saatnya menjelajah Indonesia untuk menikmati aneka masjidnya. Tiap masjid punya ciri khasnya. Inilah bukti keindahan Islam yang menghargai perbedaan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads