detikTravel bersama tim Tapal Batas detikcom menjelajahi Merauke pada bulan Mei kemarin. Tentu, kami singgah ke wilayah perbatasan di sana, Distrik Sota namanya. Sekitar 1-2 jam dari pusat Kota Merauke, ditempuh naik mobil melewati Taman Nasional Wasur.
Kapolsek Sota, Iptu Makruf Suroto menyambut kedatangan kami. Ma'ruf, begitu lebih akrab disapa menjelaskan dengan detil segala hal tentang Sota dan kehidupan masyarakat Merauke dan Papua Nugini yang suka datang untuk berbelanja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Distrik Sota terdapat suatu taman yang disebut dengan nama Taman Merah Putih. Di taman itulah ada Tugu Perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini. Tugu yang menandakan batas Indonesia berwarna putih, lantas beberapa belasan meter ke depannya adalah zona netral. Lalu ada tugu kecil tak sampai 1 meter tingginya yang benar-benar menandakan batas akhir Indonesia. Melangkah ke depan tugunya, sudah Papua Nugini.
BACA JUGA: Kaki Kanan di Papua Nugini dan Kaki Kiri di Indonesia
Kembali ke Iptu Ma'ruf dia lantas mengajak kami ke rumahnya tak jauh dari Taman Merah Putih. Di sanalah terpampang foto-foto Ma'ruf bersama beberapa tokoh seperti Kapolri Tito Karnavian.
Di satu sudut, ada kumpulan foto-foto yang Iptu Ma'ruf bilang tadi. Disertai dengan informasi di tiap fotonya.
"Ini foto saat tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini pertama kali dibuat. Kala itu, tim dari Indonesia dibantu oleh Australia tahun 1967. Memasang beberapa tugu perbatasan salah satunya di Sota ini MM (Monumen Meridian) 13 namanya," terangnya.
Terlihat proses pengecoran sampai pemasangan tugu. Dalam fotonya dijelaskan, kala itu peresmian tugunya dihadiri oleh Bupati Merauke Anwar Ilmar, Kapolres Kombes Adriaans dan Komandan Kodim Letkol Sambiran.
Tim dari Indonesia sendiri adalah Ir Leo nardy, Ir Sambas Dahlan dan Ir Zakriman Darwis. Terlihat, ketika pemasangan Tugu Perbatasan MM 13 saat itu suasana di Taman Mrah Putih masih merupakan hutan belantara.
"Foto-foto ini adalah harta yang tak ternilai harganya. Jika ada pengunjung datang, saya juga suka mengajak mereka kemari untuk melihatnya. Agar bisa tahu sejarahnya, biar makin cinta sama Indonesia," kata Iptu Ma'ruf sembari tersenyum.
Kapan kamu datang ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini ini?
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit