Tragedi Banjir Sumatera, Aktivis Desak Perjelas Perpres Lingkungan Hidup

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duka dari Utara Sumatera

Tragedi Banjir Sumatera, Aktivis Desak Perjelas Perpres Lingkungan Hidup

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 12 Des 2025 05:32 WIB
Tragedi Banjir Sumatera, Aktivis Desak Perjelas Perpres Lingkungan Hidup
Foto udara suasana perkampungan di Kelurahan Hutanabolon yang luluh lantak akibat banjir bandang di Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Minggu (7/12/2025) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta -

Bencana banjir yang melanda tiga provinsi di Sumatera yaitu Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat menjadi pelajaran penting betapa pentingnya menjaga hutan dan penghuninya. Para aktivis pun menjadikan bencana kali ini sebagai cambuk untuk memacu perubahan.

Dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (12/12/2025) inisiator Green Merah Putih, Fauzan Rachmansyah mengatakan, bencana yang terjadi di Sumatra tak lepas dari permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Terkait kondisi ini, menurutnya negara harus hadir dalam mencari solusi agar kerusakan lingkungan bisa dicegah di masa mendatang.

"Jangan sampai salah kebijakan di masa lampau terulang kembali, jangan sampai ada lagi bencana-bencana akibat kelalaian dan ketidakpedulian," kata Fauzan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fauzan mencontohkan, Indonesia dapat belajar dari China dalam mengatasi berbagai persoalan lingkungan yang melanda negara mereka. Seperti masalah polusi, deforestasi, pengelolaan sampah, dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

"Kita bisa belajar dari negara lain yang berhasil dalam menangani ini seperti China dan negara-negara Eropa. Masalah populasi bukan suatu alasan untuk tidak berhasil, kita bisa lihat bagaimana kota Beijing dalam satu dekade berhasil menurunkan polusi cukup signifikan, dan masalah sampah juga terselesaikan hampir di seluruh daratan Tiongkok dengan populasi 1,4 milyar," ujarnya.

Persoalan lingkungan yang dihadapi bangsa membuat para aktivis lingkungan dari lintas generasi dan lintas profesi tergerak untuk melakukan aksi penyelamatan lingkungan. Langkah pertama adalah mendirikan Green Merah Putih,

"Pecinta lingkungan hidup dari lintas profesi berkumpul, ada dari pemuda, pengusaha, TNI, penerbang, influencer, seniman, dokter dan lain-lain. Hari ini kami mendirikan gerakan Green Merah Putih untuk bergerak lebih cepat dan fokus, serta menyarankan pemerintah membuat satu dasar hukum yang kuat dan slogan bersama untuk menjaga lingkungan hidup," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, mereka juga mendesak presiden untuk keluarkan Perpres yang lebih jelas tentang partisipasi pihak swasta dalam masalah lingkungan hidup. Perpres ini dibutuhkan sebagai solusi untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup, sehingga bencana banjir dan longsor di Sumatra, tidak terulang kembali.

"Walaupun ada Perpres no 12 tahun 2025 tapi itu hanya landasan dan tidak spesifik tentang lingkungan hidup, tapi pemerintah terlihat punya niat. Untuk itu kami juga berharap ada perpres khusus untuk membuat semua pihak termasuk BUMN, Pemerintah Daerah dan Pihak Swasta lebih terlibat lebih banyak terhadap lingkungan hidup kita," tutupnya.




(sym/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads