Tersembunyi di balik lebatnya hutan tropis, Air Terjun Priya Laot ibaratnya oase yang menyegarkan traveler yang datang ke sana. Letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Sabang.
Menuju ke lokasinya tidak terlalu sulit. Dengan menggunakan kendaraan, hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari pusat Kota Sabang. Air terjun itu diambil dari nama desa tempatnya berada, yaitu Desa Priya Laot, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh. Hulunya berada di Gunung Sarung Keris yang terletak di selatan pulau Weh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasanya hijau dan sejuk (Datuk Haris Molana/detikTravel) |
Setelah itu, pelancong wajib jalan kaki sekitar 1 km menuju lokasi. Sambil berjalan, traveler bisa memandangi hutan tropis yang menyelimuti air terjun satu- satunya di kota ujung barat Indonesia itu.
Kalau tidak masuk menuju jalan setapak itu, traveler bisa menuju tempat wisata lainnya seperti Pantai Iboih, Pantai Pasir Putih hingga ke Tugu Nol Kilometer Indonesia. Jalanannya menakjubkan, berkelok, menanjak dan diapit oleh gugusan pantai-pantai yang super mempesona.
Tak sedikit traveler yang main air di sini (Datuk Haris Molana/detikTravel) |
"Seru pokoknya. Saya mandinya malah berjam-jam. Apalagi kalau pas berada di bawah kucuran air terjun. Nikmat abis," kata Fandi, wisatawan asal Lhokseumawe, kepada detikTravel, Selasa kemarin (4/7/2017).
Menurut Fandi, tempatnya cukup membahana. Namun, jalan setapak menuju ke sana harus dibenahi oleh pemerintah setempat.
"Jalan setapaknya sudah pada rusak. Kata warga, jalan itu rusak akibat diterjang banjir bandang beberapa tahun silam. Pemerintah Kota Sabang harus segera memperbaikinya agar para wisatawan ke sana sudah enak dan aman," tutup Fandi. (rdy/rdy)












































Suasanya hijau dan sejuk (Datuk Haris Molana/detikTravel)
Tak sedikit traveler yang main air di sini (Datuk Haris Molana/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo