Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (28/9/2017) kawasaan kawah Dieng merupakan kawah-kawah yang sering aktif. Salah satunya bernama Kawah Sileri.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Dieng di Desa Karangtengah, setidaknya sejak tahun 1943 kawah Sileri terpantau aktivitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pada tanggal 13 Desember 1964 Kawah Sileri kembali memakan korban, sebanyak 114 jiwa meninggal akibat letusan freatik eksplosif dan terus berlanjut pada 2003, 2009, hingga saat ini.
Bukannya ditinggalkan, Kawah Sileri justru makin ramai pengunjung. Karena kecantikannya sayang untuk disia-siakan.
Bayangkan, kepulan asap putih dari kawah membumbung tiap saat. Sekelilingnya pohon hijau dan sawah membentang bagai zamrud. Cantik? Sudah pasti.
Kawah Sileri merupakan kawah yang terluas, paling aktif dan sering mengalami letusan. Kawah dengan luas kurang lebih 4 ha ini dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari Pusat Dieng.
Kamu diperbolehkan untuk mendekat ke area kawah. Terlihat endapan lumpur belerang yang meluap-luap dan mengepulkan asap. Walaupun begitu hanya tercium sedikit saja bau belerang tak seperti saat berada di Kawah Sikidang.
Namun, kamu mesti berhati-hati. Karena bibir kawah terbuka dan tidak memiliki pembatas. Sekali tergelincir kamu bisa celaka.
Walaupun terbilang berbahaya, Kawah Sileri tetap menjadi primadona saat berkunjung ke Dieng. Biar pun 'aman', kamu tetap harus berhati-hati ketika ada di kawasan kawah ini. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol