Memiliki luas 105.694,46 hektar dengan daratan 61.357,46 dan laut perairan 44.337 hektar, Ujung Kulon seperti daerah yang belum banyak terjamah manusia. Karakater alam yang masih terawat, menjadikan lokasi ini betah dihidupi oleh berbagai hewan purba.
Ada sebuah sungai di Ujung Kulon yang sering disebut wisatawan sebagai Amazonnya Indonesia. Namanya adalah Sungai Cigenter. Begitu memasuki sungai ini, wisatawan bisa bermain kano sambil melihat hewan liar. Di dahan atau ranting pohon wisatawan bisa melihat phyton sedang melingkar atau kepala buaya mengembul di sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di ujung pulau ini juga ada Karang Copong. Karang yang bolong di tengahnya oleh hembusan laut Samudera Hinda. Di lokasi ini juga menjadi tempat favorit penyelam profesional untuk diving.
"Biasanya tempat ini jadi lokasi penyelam profesional. Jadi nggak bisa sembarangan orang menyelam di sini" kata Apuy, salah satu pegawai dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) kepada detikTravel, di Pandeglang, Banten, Kamis (28/9/2017).
Wisatawan yang ke Pulau Peucang juga bisa menginap di sini. Pihak balai menyediakan kantor informasi dan penginapan. Sambil menikmati angin pantai, di tengah-tengah lapangan kita juga bisa berinteraksi dengan hewan liar seperti babi hutan, monyet ekor panjang dan rusa.
![]() |
Waktu paling tepat menikmati pemandangan langka hewan liar ini adalah pagi hari dari pukul 06:00-09:00 WIB atau sore hari pukul 16:00-18:00 WIB. Ada menara pandang setinggi di lokasi ini untuk menikmati indahnya alam liar.
Terakhir, belum lengkap rasanya jika ke ujung pulau Jawa tanpa menikmati indahnya matahari tenggelam di laut Tanjung Layar. Di sini wisatawan bisa menikmati indahnya matahari tenggelam di lautan Samudera Hindia.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang