Mau Datang ke Pernikahan Kahiyang, Wajib Mampir ke Tempat Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mau Datang ke Pernikahan Kahiyang, Wajib Mampir ke Tempat Ini

Syanti Mustika - detikTravel
Minggu, 05 Nov 2017 10:50 WIB
Foto: Keraton Solo (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Jakarta - Sebelum hari-H Pernikahan Kahiyang, traveler bisa mampir ke Keraton Solo. Inilah ikon dan tempat paling bersejarah di kota berjuluk 'The Spirit Of Java' itu.

Tempat ini dikenal dengan Museum Keraton Solo, dengan nama asli museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Letaknya persis di jantung Kota Solo, beberapa kilometer dari Pusat Pemerintah Kota Solo. Museum ini berada di Jalan Sidikoro, Baluwarti, Pasar Kliwon, Kota Solo. Jawa Tengah.

Museum ini dibangun sekitar tahun 1743 M hingga tahun 1745 M. Nama Raja Keraton Kasunanan Solo saat ini adalah Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kompleks Museum Keraton Solo ini dulunya adalah kediaman Raja Keraton Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono, sekaligus menjadi tempat pusaran Kerajaan Mataram Islam dibagian selatan Jawa. Kini bisa dikunjungi oleh traveler untuk melihat sejarah dan peradaban keraton masa itu.

Mau Datang ke Pernikahan Kahiyang, Wajib Mampir ke Tempat IniFoto: Wahyu Setyo Widodo


Untuk memasuki museum, traveler domestik hanya dikenai biaya karcis masuk sebesar Rp 10 ribu, sedangkan traveler international dikenai biaya karcis Rp 15 ribu. Jam buka museum ini, hari Senin sampai Kamis, jam 09.00-14.00 WIB. Hari Sabtu-Minggu buka mulai jam 09.00-15.00 WIB, Sedangkan hari Jumat tutup.

Ada beberapa pepraturan yang mesti traveler perhatiakn sebelum masuk ke museum. Seperti tidak memakai celana atau rok pendek. Namun bila sudah terlanjur pakai rok atau celana pendek maka pengelola menyediakan kain bawahan yang bisa dipakai selama memasuki komplek museum.

Traveler jika memakai sendal, diharuskan melepas alas kaki sebelum memasuki area museum. Ada tempat khusus untuk meletakkan alas kaki. Dan memang traveler harus berjalan tanpa alas kaki bila memasuki kawasan dalam keraton.

Wajib melepas alas kaki ya (Wahyu/detikTravel)Wajib melepas alas kaki ya (Wahyu/detikTravel)


Museum ini dikelilingi oleh alun-alun utara, alun-alun selatan, benteng, dan Pasar Klewer. Di pintu masuk, traveler akan melewati beberapa pintu (kori) yang mungkin buat traveler yang baru pertama kali datang akan kebingungan. Nama-nama pintu ini juga unik, seperti Kori Renteng, Kori Mangu, dan Brojonolo. KEmudian traveler masuk ke Pelataran Kamandungan Lor dan terakhir Sri Manganti. Setelah itu sampailah ke dalam Museum Keraton Solo.

Di dalam museum ini traveler bisa melihat lukisan dan gambar silsilah keluarga kerajaan Kasunanan Solo, Raja-raja Keraton Solo, berbagai jenis senjata kuno, peralatan seni, beberapa koleksi topi atau mahkota kebesaran Raja, sampai dengan koleksi kereta yang dipakai oleh Raja dan keluarga Keraton.

Kereta yang dipakai raja (Wahyu/detikTravel)Kereta yang dipakai raja (Wahyu/detikTravel)
Selanjutnya, traveler masuk ke tempat bermukim Raja dan keluarganya bernama Sasana Sewaka. Di sini traveler harus melepas alas kaki sebelum masuk. Di sekitar Sasana Sewaka traveler bisa menikmati pelataran yang beralas pasir, dikelilingi pepohonan rindang nan sejuk. Saat sore hari, pemandangan di sini sangat indah dan menyejukkan.

Di samping Sasana Sewaka, terdapat menara tinggi bernama Pangung Sanggabuwana. Bila traveler beruntung, juga bisa lho mengajak abdi dalem atau prajurit untuk berfoto bersama. (sym/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads