Liburan ke Magelang, Yuk Ke Gardu Pandang Silancur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan ke Magelang, Yuk Ke Gardu Pandang Silancur

Pertiwi - detikTravel
Minggu, 24 Des 2017 18:30 WIB
Gardu Pandang Silancur (Pertiwi/detikTravel)
Magelang -
Magelang termasuk daerah yang kaya dengan destinasi wisata alam, salah satunya gardu pandang.

Ada puluhan gardu pandang yang dibangun oleh masyarakat di berbagai titik lereng pegunungan. Mulai dari lereng Gunung Sumbing, Merbabu, Andong, Merapi, hingga Menoreh.

Salah satu yang bisa dikunjungi oleh wisatawan pada libur panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018 adalah Gardu Pandang Silancur (GPS).
GPS berlokasi di bukit Silancur, tepatnya Dusun Dadapan, Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Destinasi wisata ini menawarkan panorama indah berlatar belakang Gunung Sumbing dan potret Kota Magelang dari kejauhan.

Pengelola GPS, Sujarwo menjelaskan, GPS tadinya hanyalah ladang sayuran dengan puncak yang ditumbuhi pepohonan rindang.
"Sebelumnya, tidak pernah terbesit untuk menjadikan kawasan ini sebagai lokasi wisata. Kemudian kami terinspirasi dari banyaknya gardu pandang yang mulai menjadi favorit di tempat lain. Seperti di kawasan Kecamatan Borobudur, Kecamatan Windusari, dan Kecamatan Kaliangkrik sendiri," tutur Sujarwo.

Pemandangannya perbukitan indah (Pertiwi/detikTravel)Pemandangannya perbukitan indah (Pertiwi/detikTravel) Foto: Pertiwi/detikTravel
Dia memperkirakan jika Bukit Silancur punya potensi yang sangat luar biasa apabila ditata dengan baik. Itu terlihat dari banyaknya fotografer-fotografer yang kerap datang kebukit itu lalu mengambil gambar.

Terlebih lagi, Bukit Silancur memiliki suasana yang masih sangat asri. Akhirnya ia dan putranya, Riko Sujatmiko (20) berinisiatif membangun sebuah papan mirip menara, berbahan dasar bambu.Dibutuhkan ratusan batang bambu untuk membuat menara setinggi 10 meter, tepat di atas bukit. Sengaja, ia membuat menara tersebut dengan ketinggian tertentu supaya pemandangan dari puncak menara tak terhalang pepohonan yang ada di bawahnya.

"Hanya berdua saja, saya dan anak saya membuat gardu pandang ini. Sekitar dua bulan baru selesai. Ternyata cukup menguras kantong dan tenaga, karena kami menggunakan bambu yang besar dan keras," terang Sujarwo.

Setelah menara berdiri, ia pun terkagum-kagum dengan pemandangan eksotis yang memanjakan mata. Tidak hanya bisa melihat matarahari terbit di antara jarak Gunung Merapi dan Merbabu, dari puncak Gardu Pandang Silancur bisa terlihat awan tipis yang menyelimuti kawasan Kota Magelang.

"Saya melihat dan luar biasa terkesima dengan pemandangan di sini. Ternyata di sini punya potensi yang sangat besar, terutama bagi traveler yang hobinya memburu foto-foto landscape," tandasnya.

Kabar adanya tempat eksotis "di atas awan" itu menyebar di media sosial. Tak butuh waktu lama, warga dari berbagai penjuru pun mendatangi Gardu Pandang Silancur(GPS).

Untuk masuk ke area GPS, pengunjung cukup membayar Rp5.000 termasuk parkir. Dengan tarif yang tergolong terjangkau itu, pengunjung bebas memilih tempat terbaik untuk berfoto ria.

Saat ini kawasan GPS sudah memiliki setidaknya 5 menara, 1 warung makan, toilet, tempat ayunan, beberapa hammock, dan lainnya. Lengkapnya fasilitas ini sehingga membuat wisatawan yang sudah berkunjung ke sana, tak bosan untuk datang kembali.
Jika penasaran dengan fenomena pemandangan Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, pengunjung dapat melaluinya melalui Kota Magelang dan menuju barat masuk keKecamatan Bandongan dan mengambil jalur menuju Desa Kalegen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 10 kilometer dari Kalegen, Kecamatan Bandongan, akses jalan cukup menanjak dan pemandangan hutan hijau akan memanjakan para pengunjung.

Desa Mangli menjadi desa terujung di Kabupaten Magelang, dengan dua tanda tugu kembar setinggi 4 meter. Mayoritas pekejaan warga setempat adalah petani. Akses menuju gardu pandang dapat ditempuh menggunakan mobil dan sepeda motor.
(sna/sna)

Hide Ads