Pembeli gelang dan cincin khas Wamena masih didominasi para wisatawan yang berkunjung ke Wamena, seperti diakui salah seorang pengrajin gelang dan cincin khas Wamena, Natalis Walilo.
Natalis mengatakan, banyaknya wisatawan yang datang ke Wamena mempengaruhi penjualan gelang dan cincin yang ia produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya, saat ini penjualan gelang dan cincin agak sepi berbeda dengan saat ada Festival Lembah Baliem, satu hari penghasilannya tidak lebih dari Rp 100.000 hingga Rp 200.000, saat festival penghasilannya bisa mencapai Rp 1.500.000.
"Kendati penjualan lagi sepi, saya tetap membuat gelang dan cincin, dalam sehari saya bisa membuat 50 buah gelang dan cincin 100 buah, itu jika dikerjakan dari pagi hingga sore. Gelang dan cincin yang saya buat hari itu, tidak langsung dijual semuanya, ada juga yang disimpan untuk dijual hari berikutnya," ungkapnya.
![]() |
Menurutnya, gelang dan cincin diproduksi di rumahnya di Kampung Manikak, Distrik Siepkosi, Wamena. Kemudian ia jajakan di depan hotel, di bandara hingga dijalan-jalan utama.
"Pembelinya kebayakan orang dari luar, seperti orang Jawa yang datang ke Wamena juga orang-orang barat, kalau orang Wamena sendiri jarang, kendati ada sangat sedikit," jelasnya.
Untuk menambah pendapatan, Natalis juga membuat kalung yang terbuat dari manik-manik dan taring babi juga membuat patung khas Wamena yang dikerjakan bersama temannya Koren.
Koren mengatakan, patung-patung yang mereka buat bahannya dari kayu pilihan. Oleh karena itu, mereka sering diikutsertakan dalam berbagai pameran yang di adakan Pemerintahan Kabupaten Jayawijaya, seperti pameran dalam rangka HUT Kota Wamena dan Festival Lembah Baliem.
"Patung-patung ini kami buat berdua, untuk satu patung proses pengerjaannya selama satu bulan, mulai dari mencari kayu kami biasa menggunakan kayu merah atau kepi dan kayu berwarna putih atau weki," tutup Koren. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!