Traveler yang datang ke Museum Keraton Kasepuhan Cirebon, bisa melihat batok kelapa raksasa kembar siam yang disebut Kelapa Janggi. Ini adalah benda pusaka karena merupakan alat dakwah Islam dari Pangeran Cakrabuana, sultan pertama Cirebon, anak dari Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.
BACA JUGA: Kisah Kelapa Penawar Racun Peninggalan Raja Pertama Cirebon
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Aden adalah kota pelabuhan di Yaman. Pada abad ke-14, Aden menjadi titik masuk dari lautan untuk kapal-kapal yang membawa jamaah haji dari seluruh dunia.
![]() |
Ternyata ini adalah batok kelapa Coco de Mer, kelapa raksasa dengan batok kembar yang endemik di Pulau Praslin, Seychelles. Coco de Mer (Lodoicea maldivica) habitat aslinya ada di Vallee de Mai, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1983.
BACA JUGA: Kelapa dari Seychelles, Bentuknya Seperti Kelamin Pria dan Pantat
Junia Joubert dari Seychelles Tourism Board mengatakan kepada detikTravel, Coco de Mer memang sebuah pohon kelapa yang unik. Coco de Mer punya pohon jantan dan betina. Kelapa dengan batok kembar seperti belahan pantat ini adalah dari pohon betina. Pohon jantannya punya semacam bunga jantan yang bentuknya seperti penis.
Sejak ratusan tahun lalu, batok kelapa Coco de Mer hanyut di lautan dan menjelajah Samudera Hindia. Bentuknya yang ajaib melahirkan berbagai legenda dan dongeng di antara para pelaut Afrika atau Asia.
![]() |
Kemungkinan besar, kelapa raksasa ini dari pantai Seychelles hanyut terbawa laut ke Yaman dan ditemukan Pangeran Cakrabuana. Dari situ, kelapa ini dibawa ke Cirebon dan menjadi alat dakwah Islam serta akhirnya menjadi benda pusaka Keraton Kasepihan Cirebon.
Jika dihitung di Google Maps, Kelapa Janggi ini sudah menempuh perjalanan 5.854 km dari Pulau Praslin, Seychelles sampai ke Cirebon di Indonesia. Bukan main!
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan