Air Terjun Sikopel yang terletak di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara ini mempunyai panorama yang eksotis. Suhunya dingin serta banyaknya pepohonan membuat mata tidak ingin berpaling darinya. detikTravel berkunjung ke sana akhir pekan kemarin.
Ada yang menarik dari Air Terjun Sikopel. Dari kejauhan, air sekilas terlihat jernih namun saat dilihat lebih dekat berwarna kehitaman. Sebab, air terjun ini merupakan aliran dari Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Pemandangan dari kejauhan (Uje Hartono/detikTravel |
Air Terjun Sikopel memiliki tinggi 70 meter yang mengalir di antara dua bukit. Di sekitarnya sudah dilengkapi adanya gazebo bambu sederhana membuat nyaman wisatawan yang ingin melihat air terjun dari atas.
Tidak hanya di situ, jika wisatawan ingin melihat air terjun lebih dekat bisa turun dengan jalan setapak sekitar 15 menit dan untuk perjalanan naik sekitar 30 menit. Namun, rasa ngos-ngosan langsung terbayar saat melihat air terjun dari dekat.
Sebab, sesampainya di bawah air terjun Sikopel, ada dua air terjun lainnya, yaitu Air Terjun Silunjar dan Air Terjun Sijurat. Meski ukurannya lebih kecil, namun memiliki ketinggian yang relatif sama yakni 70 meter.
"Kalau dari bawah wisatawan dapat melihat tiga air terjun. Memang yang airnya paling deras itu Air Terjun Sikopel," jelas Sutrisno.
![]() |
Pemeliharaan Air Terjun Sikopel hanya sebatas merawat jalan agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. Selain itu, gezobo sengaja dibuat dari bambu untuk menjaga kealamian wisata air terjun tersebut.
"Untuk tiket masuk hanya Rp 5 ribu dan untuk parkir Rp 2 ribu. Kalau hari libur wisatawan bisa mencapai 30-40 orang per hari," sebutnya.
Salah satu warga, Turno, nama Sikopel diambil saat air terjun tersebut digunakan untuk semedi oleh bupati Banjarnegara terdahulu yang bernama Soemitro Kolopaking. Saat semedi, ia mendapat kopel kuda dan berpesan penamaan yang sama atas air terjun tersebut, yakni Sikopel.
![]() |
"Itu saat masih zaman penjajahan Belanda. Saat bersemedi kudanya dititipkan di tempat warga dan saat selesai ia mendapatkan kopel," terangnya.
Hingga saat ini, di balik air terjun tersebut memang terdapat ruangan yang cukup besar. Tempat tersebut yang dulunya digunakan untuk semedi.
Beberapa warga ada yang ke ruangan yang ada di balik air terjun. Biasanya saat mencari rumput dan tidak semua warga berani karena medannya yang sulit. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Polisi Mediasi