Kalau traveler melancong ke wilayah Glodok, Jakarta Barat, hal-hal yang paling banyak ditemui adalah pernak-pernik Imlek dan obat-obatan. Begitupula dengan jajanan. Bahkan, ada juga jajanan yang terbuat dari bahan yang tidak biasa.
Mulai dari daging katak, belut, sampai teripang. Kalau menyusuri area Petak Sembilan dan Gang Gloria, banyak penjual yang menjajakan dagangan tidak biasa ini. Daging-daging hewan tersebut digelar bebas, yang umumnya sudah dikuliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kalau belut, biasanya masih dijual hidup di dalam bak. Tidak terlalu ekstrem memang, tetapi kalau melihat aslinya, mungkin beberapa orang akan merasa geli.
Lain halnya dengan hewan teripang. Hewan-hewan teripang ini dijual per kilo di dalam sebuah wadah berair. Ada juga yang sudah dimasak dan dikeringkan, namun dijual per kotak. Teripang juga menjadi makanan yang disajikan dalam acara-acara khusus.
![]() |
Biasanya, etnis Tionghoa yang sering membeli hewan-hewan ini untuk dimasak. Disajikannya pun beraneka ragam. Biasanya, katak dan belut diolah sebagai sup atau dibumbui serta ditumis.
Ada satu lagi hewan ekstrem yang dijadikan makanan, yaitu bulus. Sebenarnya, ini menjadi kontroversi karena hewan bulus dilindungi keberadaanya. Namun, di sini dijadikan sup, bahkan minyak oles untuk menyuburkan kulit.
![]() |
Untuk harganya, katak dan belut dijual sesuai keinginan pemesan. Umumnya, dijual per kilo. Kisaran harganya dimulai dari puluhan sampai ratusan ribu, tergantung dengan jumlah yang dipesan. Kalau satu mangkuk sup bulus, harganya mencapai Rp 50 ribu.
Lain halnya dengan teripang. Satu kilo teripang yang dijual di dalam bak air harganya mencapai Rp 500-700 ribu. Kalau yang sudah dikeringkan, harganya bisa mencapai Rp 3 juta. Ini karena proses memasaknya yang cukup memakan waktu.
Kalau kamu, berani coba makan? (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit