Tumpukan batu yang biasa disebut Rock Balancing ini bisa kamu lihat di Sungai Cibojong, Pasirdotong, Cidahu Sukabumi, Jabar. Fenomena ini sempat viral di media sosial, sehingga banyak warga dari luar daerah yang berdatangan untuk melihat langsung tumpukan batu tersebut dari dekat.
Aliran Sungai Cibojong berasal dari Gunung Salak. Kanan dan kiri Sungai Cibojong masih alami berhias pesawahan warga. Untuk masuk ke lokasi Rock Balancing pengunjung harus melewati satu-satunya akses jalan yakni pematang sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sungai Cibojong berada sekitar 150 meter dari pemukiman warga. Bila dari Jakarta travelers bisa masuk ke tol Jagorawi kemudian melanjutkan perjalanan ke Sukabumi. Setelah Cicurug, ada belokan di kanan jalan menuju Cidahu.
"Saya dan warga sepakat untuk menjaga tumpukan batu ini jangan sampai dihancurkan kembali, karena sudah ketahuan Rahmat yang membuatnya jadi kita akan menjaga. Kalau ada yang jatuh atau rusak maka akan dibuat lagi," kata Indra, paman Rahmat Apandi (30) si pembuat batu bersusun, kepada detikTravel Kamis (1/3/2018).
Warga pun membuat pembatas tali dan kampanye sungai bersihpun digaungkan. Warga menilai batu bersusun sebagai penanda bagi siapa saja untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Keinginan Rahmatnya juga begitu. Dia ingin sungai ini selalu bersih dari sampah-sampah yang dibuang masyarakat," lanjutnya.
![]() |
Camat Kecamatan Cidahu, Ading Ismail mendukung rencana warganya. Bahkan saat batu tersebut pertama kali muncul pada awal Februari lalu ,dia juga sudah merencanakan hal itu.
"Awal-awal kita hancurkan bersama MUI karena banyak postingan di media sosial yang mengarah ke hal-hal berbau mitos dan mistis. Sejak itu saya sudah berkomunikasi dengan Kadis Pariwisata, kalau orangnya ketahuan yang bikin kita akan berdayakan," kata Ading.
Ading bahkan sudah merencanakan di area kurang lebih 1 Hektar akan dijadikan tempat wisata. Namun rencana ini tergantung dari kebijakan pemerintah daerah.
"Kita akan berdayakan, buat lebih banyak lagi. Bahkan bagus kalau dibuat festival batu bersusun dan kita pertunjukan kelihaian Rahmat menyusun batu di sungai deras," tutup Ading.
(sym/fay)
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?