Sejak abad ke-19 silam hingga hari ini, Kampung Laweyan masih mempertahankan eksistensinya sebagai penghasil kerajinan batik. Hal itu pun dapat dilihat melalui sejumlah tempat belajar pembuatan batik hingga toko-toko yang menjualnya.
BACA JUGA: Wisata Kuliner Ayam Goreng Mbah Karto Langganan Jokowi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat hari Senin kemarin (2/4/2018), detikTravel pun berkesempatan mengisi siang hari dengan berjalan kaki santai di Laweyan. Ternyata menyenangkan loh!
![]() |
Melewati setiap gang sempit Laweyan, rasanya seakan membawa diri ini kembali ke masa lampau. Jendela kayu jadul hingga tembok bata dengan cat yang luntur dimakan cuaca, menjadi bukti akan otentiknya Laweyan.
Tersembunyi di balik tembok Laweyan, traveler juga dapat menjumpai sejumlah tempat produksi batik. Baik yang dilakukan dengan metode cap hingga tradisional. Jika ingin, kamu pun bisa melihat aktivitas pembuatan batik secara langsung di salah satu sentra pembuatannya.
Hanya perlu diketahui, gang di Laweyan bisa jadi membingungkan layaknya labirin. Hanya tidak usah khawatir tersesat, traveler bisa menemukan sejumlah peta wisata Laweyan yang tersebar di beberapa sudutnya.
![]() |
Apabila beruntung, kamu bisa menemukan dinding yang dihias dengan mural cantik untuk foto. Ada juga sudut Laweyan yang menyimpan mobil VW hingga taman bacaan yang Instagramable.
Tersesat di Laweyan, tentunya cukup menyenangkan. Khususnya bagi kamu yang menyukai bangunan bersejarah dan otentik.
BACA JUGA: Mandi Kembang Ritual Wajib Mobil Bung Karno
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang