Mereka keluar dari semak belukar di sisi kanan jalan. Menggunakan pakaian adat dan berbahasa setempat mereka menari sambil mengacungkan pedang ke warga pendatang di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.
Warga pendatang itu adalah kami, rombongan wartawan dan Mapala UI. Kami memasuki Kabupaten Pegaf, Kamis (16/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Reksy Bahrein/dok Mapala UI) |
BACA JUGA: Merasakan HUT Kemerdekaan di Pedalaman Papua Barat yang Cantik Banget!
Pelengkap pakaian mereka selanjutnya adalah mahkota yang dibuat dari bulu burung Kasuari, Kakatua, hingga Cendrawasih. Para warga Arfak juga melengkapi tariannya dengan senjata berupa panah dan parang dipegang tiap orangnya.
Saat menyambut kami, Suku Molei ini menarikan Tari Tumbuk Rumah. Hal ini dikarenakan tariannya dilakukan di atas Rumah Kaki Seribu.
Apa itu Rumah Kaki Seribu? Akan saya jelaskan di artikel selanjutnya di Pesona Kabupaten Arfak. Tunggu ya, d'Traveler!
(Reksy Bahrein/dok Mapala UI) |












































(Reksy Bahrein/dok Mapala UI)
(Reksy Bahrein/dok Mapala UI)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi