Ribuan Warga Ikuti Perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia di Ciamis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ribuan Warga Ikuti Perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikTravel
Minggu, 09 Sep 2018 17:14 WIB
Foto: Gong Perdamaian Dunia di Ciamis (Dadang/detikTravel)
Ciamis - Ribuan wisatawan dan masyarakat beramai-ramai mengikuti prosesi perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia di Ciamis. Mereka sangat antusias mengikuti prosesi ini.

Perayaan ini dilangsungkan di Situs Budaya Ciungwanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Minggu (9/9/2018). Perayaan dikemas dalam even Pesona Galuh Nagari yang diisi berbagai kesenian khas Ciamis dari pukul 08.00 WIB sampai malam.

Diketahui, Gong Perdamaian Dunia berdiameter sekitar 3,33 meter yang dihiasi sekitar 200 bendera di Dunia merupakan simbol perdamaian. Di Indonesia hanya ada beberapa Kota/Kabupaten yang memilili gong tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jawa Barat hanya ada di Ciamis yang sudah berdiri sejak 9 September 2009. Itu gagasan dari mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charlian. Yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Kapolwil Priangan. Gong Perdamaian Dunia ini ditempatkan di Ciamis, karena Tatar Galuh ini sebagai cikal bakal perdamaian di dunia.

Ribuan Warga Ikuti Perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia di CiamisFoto: Suasana acara (Dadang/detikTravel)


Dalam even pesona galuh nagari ini, wisatawan akan disuguhkan berbagai pergelaran seni khas Kabupaten Ciamis seperti Bebegig, Ebeg dan Wayang Landung.

Wisatawan juga mengikuti upacara peringatan gong perdamaian, tahun ini merupakan tahun ke 9 tepatnya sejak dipasang pada 9 September. Dimana dalam prosesinya gong dibunyikan dengan cara dipukul oleh beberapa tokoh dan budayawan. Lalu Ritual Galuh Susuci di mata air Cikahuripan serta ekspo produk unggulan Ciamis.

Puncak dari even ini adalah 'Bewara Agung Budayawan Dedi Mulyadi'. Yang akan menampilkan musisi handal ibu kota, pecinta budaya dan tradisi Charly Van Houtten.

"Damai ini berasal dari tatar sunda, tepatnya di Galuh. Gong perdamaian dunia disini karena ini tanah sunda. Dari sini bisa menjiwai generasi penerus untuk tetap menjaga perdamaian. Karena dengan damai akan jadi kuat," ujar Anton Charlian, Tokoh Jawa Barat dan juga penggagas Gong Perdamaian Dunia.

Ribuan Warga Ikuti Perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia di CiamisFoto: Irjen Pol Anton Charlian (Dadang/detikTravel)


Menurut Anton, pentingnya membangun kekuatan dengan kedamaian. Terutama di tahun politik ini jangan sampai terpecah belah antar sesama saudara, meski dengan alasan politik atau demokrasi.

"Tidak boleh menjelek-jelek, menghujat karena itu budaya asing. Jadi mari kembali kepada budaya kita yang mencintaia damai, karena kita bersaudara satu bangsa.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia mengatakan even ini momentum Ciamis untuk menarik wisatawan domestik. Dalam kegiatan ini pihaknya mengumumkan potensi wisata yang ada di ciamis. Dalam deklarasi bewara agung galuh.

Budi berharap Ciamis dengan Galuh yang sangat melekat dapat mendongkrak pariwisata. Persoalannya saat ini, baru sedikit kalangan yang paham posisi galuh. Dengan digelarnya even galuh yang dikemas kekinian sehingga banyak yang tahu akan besarna nama Galuh di Indonesia ini.

"Setiap even kami gelar dengan nama Galuh, supaya dapat menarik wisatawan domestik maupun wisata asing," tutur Budi.
Ribuan Warga Ikuti Perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia di CiamisFoto: Warga antusias mengikuti acara ini (Dadang/detikTravel)

Budi menjelaskan Kerajaan Galuh memiliki arti bagi kita semua, bahwa galuh sebuah kerajaan yang menyebarkan peradaban hingga adanya sunda kecil (Bali), hingga adanya masyarakat Galuh Agung (Nusantara) .

"Even ini ngajak urang sunda supaya orang sunda tidak meluapan asal usul dan jati dirinya," jelas Budi.

Diketahui, penempatan gong perdamaian dunia di Karangkamulyan Ciamis ini tidak terlepas dari sejarah galuh. Ditempat ini merupakan situs kerajaan galuh (600M-1300M). Yang merupakan sebuah kerajaan layak menjadi icon yang selalu dapat menjaga keamanan, perdamaian, keutuhan dan memiliki cara mempertahankan kearifan lokal. Menjunjung nilai nilai leluhur hingga kini masih terjaga dikalangan masyarakat tatar Galuh.

"Penempatan gong perdamaian dunia tidak sembarangan, namun berdasakan pada keputusan para pemangku kebijakan yayasan Gong Perdamaian Dunia yang memiliki anggota di 273 negara di dunia," ungkap Budi. (wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads