Kantor itu adalah kantor milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut yang terletak di Jalan Ciledug, Kecamatan Garut Kota. Sejak bulan Agustus lalu, penampilan kantor ini berubah drastis.
Kantor dengan bangunan jadul bekas Belanda ini dicat dengan berbagai warna. Atap-atapnya diberi aksesoris penunjang seperti payung warna-warni dan kerajinan dari plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di tengah-tengah kantor terpampang lukisan salah satu tempat wisata baru yang indah di Garut yakni Leuwi Tonjong. Sebuah sungai di antara tebing tinggi yang terletak di Kecamatan Cihurip Garut.
"Menghilangkan kesan bahwa yang boleh masuk ke lingkungan kantor ini hanyalah pegawainya," ujar Kadisbudpar Budi Gangan melalui Sekretaris Ade Hendarsyah kepada detikTravel di kantornya, Senin (24/09/2018).
BACA JUGA: Bukan Kawah Putih Ciwidey, Ini Talaga Bodas Garut
Selain itu, kata Ade, bangunan Disbudpar yang merupakan peninggalan zaman Belanda dulu sering dicap menyeramkan di kalangan warga sekitar. Dengan penampilan baru ini, diharap stigma itu bisa hilang.
"Dengan penampilan baru ini diharap bisa menarik minat masyarakat untuk datang. Setelah masyarakat datang kan mereka jadi tertarik untuk mengenali lebih jauh keindahan yang dimiliki Kota Garut," katanya.
Kantor Disbudpar juga dilengkapi ruang baca bagi masyarakat. Disediakan beragam buku sejarah dan pengetahuan kepariwisataan.
Sejak Agustus lalu sudah banyak masyarakat yang sengaja datang untuk berfoto di Kantor Disbudpar. Tidak dipatok biaya untuk masuk dan berfoto di sini. Disbudpar berharap agar masyarakat tak segan datang hanya untuk berkonsultasi dan berbincang mengenai pariwisata dan budaya.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?