Ada Pusat Konservasi Penyu di Selatan Denpasar, ke Sana Yuk!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Weekend Getaway

Ada Pusat Konservasi Penyu di Selatan Denpasar, ke Sana Yuk!

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Kamis, 18 Okt 2018 12:10 WIB
Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu di Denpasar Selatan (Aditya/detikTravel)
Denpasar - Bali bukan hanya punya pantai-pantai cantik. Ternyata, traveler juga bisa belajar dan mengenal penyu lebih baik lagi di Denpasar.

Inilah Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu yang terletak di kawasan Serangan, Denpasar Selatan. Tepatnya di Jl Tukad Wisata, Lingkungan Pojok-Serangan, Sidakarya, Denpasar Selatan, Bali.

Mulanya kawasan Serangan di Denpasar Selatan ini dikenal sebagai Pulau Penyu, sebab banyak penyu-penyu yang bertelur di sepanjang pantai tersebut. Namun, sejak adanya reklamasi kehadiran penyu-penyu itu ke Pantai Sawangan mulai jarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyu yang ada di pusat konservasi (Aditya/detikTravel)

"Ini (dibangun) 2006, saya masuk 2008. Ini permasalahan dari reklamasi bagaimana kita mengembalikan Pulau Serangan sebagai Pulau Penyu, supaya tidak musnah. Jadi (konservasi ini) sebuah cita-cita dari masyarakat Serangan biar nama Pulau Penyu tetap ada," kata pengelola Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu, I Made Sukanta kepada detikTravel, Rabu (17/10/2018).

Made mengatakan dulunya ada tiga jenis penyu yang sering dijumpai di Pulau Serangan, yakni penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lemang. Namun, seiring berjalannya waktu penyu hijau mulai jarang terlihat di Pulau Serangan.

"Waktu masih pulau ada tiga jenis penyu yang suka mendarat di Serangan, yaitu sisik, hijau dan lemang. Sekarang penyu hijau mulai jarang terlihat penyebabnya bisa macam-macamlah, tapi kita pernah menjumpai tahun 2016 satu kali, tahun 2017 tidak ada lagi, kemana dia pasti ada ancaman," terangnya.


"Satu ancaman mungkin diperdagangkan, kedua habitatnya hancur atau tidak ada, ketiga sampah, dan jaring nelayan secara tak sengaja, karena kalau penyu itu kena jaring dalam satu jam dia akan mati karena dia bernafas pakai paru-paru," sambung Made.

Sejak saat itu masyarakat desa Serangan mulai sadar untuk memperhatikan dan berpartisipasi dalam konservasi penyu. Dia mengakui kesadaran masyarakat saat ini semakin tinggi dan mulai mencintai alam.

"Saat ini populasi penyu mulai bertambah dan kalau ada di pasar gelap saya yakin di bawah 5 persen," tuturnya.

Aneka suvenir yang bisa dibeli pengunjung (Aditya/detikTravel)

Terkait itu, Made menambahkan jumlah kunjungan sekolah-sekolah untuk belajar tentang konservasi penyu juga semakin meningkat. Hanya saja untuk kunjungan wisatawan https://www.detik.com/tag/wisatawan/ umum masih minim.

"Sekarang mulai sejak dini sudah ditanamkan tentang konservasi. Untuk kunjungan 70 persen didominasi pengunjung Eropa," ujar Made.

Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu ini buka lho saat akhir pekan, dan justru paling ramai. Jadi tempat ini cocok banget untuk jadi destinasi baru liburan akhir pekan di Bali.



Tonton juga 'Berkunjung ke Penangkaran Penyu di Batu Hiu Pangandaran':

[Gambas:Video 20detik]

(ams/fay)

Hide Ads