Mengenal Asal Muasal Nama Jalan MH Thamrin di Museum Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Asal Muasal Nama Jalan MH Thamrin di Museum Ini

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 31 Okt 2018 19:45 WIB
Museum MH Thamrin di Menteng (Randy/detikTravel)
Jakarta - Menyebut nama jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat tak lepas dari sosok pahlawan nasional. Di Museum MH Thamrin, kamu bisa belajar banyak soal sosoknya.

Di Jakarta, tak sedikit traveler yang mungkin berkantor di sepanjang Jalan MH Thamrin. Jalan sepanjang 2,5 KM yang membentang dari Bundaran HI hingga Dukuh Atas ini memang menjadi lokasi dari banyak kantor dan gedung bertingkat. Namun, apakah traveler tahu akan sosok MH Thamrin yang namanya diabadikan untuk jalan tersebut?

Dalam semangat Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober lalu, detikTravel atas undangan dari Archipelago Internasional mengunjungi Museum MH Thamrin, Rabu (31/10/2018) di Jalan Menteng Raya No 31, Jakarta Pusat. Dalam acara bertajuk 'Sumpah Pemuda Heritage Tour,' kami pun diajak untuk mengenal sosok MH Thamrin secara lebih dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahir di Sawah Besar pada 16 Februari 1894, sosok Mohammad Husni Thamrin atau yang akrab disapa MH Thamrin begitu identik dalam pergerakan nasional Indonesia. Gedung yang jadi lokasi museumnya berdiri pun merupakan kepunyaan MH Thamrin, di mana gedung tersebut sempat difungsikan sebagai tempat kongres Partai Nasional Indonesia (Parindra) di tahun 1928.

Mengenal Asal Muasal Nama Jalan MH Thamrin di Museum IniFoto: (Randy/detikTravel)


Sebelum bicara lebih jauh tentang perannya dalam pergerakan nasional Indonesia, tentu kita harus lebih dulu mengenal sejarah dari MH Thamrin. Mungkin tak banyak yang tahu, kalau MH Thamrin memiliki ayah kandung orang Inggris yang bernama Ort serta ibu bernama Nurhana.

"Ayah kandung MH Thamrin itu orang Inggris. Setelah bapaknya meninggal dia diangkat anak oleh saudara dari ibunya yang bernama Wedana Tabrie Thamrin. Dari situ asal nama Thamrin," ujar Farid dari Jakarta Good Guide.


Atas peran bapak kandungnya itu lah, MH Thamrin muda dapat mengenyam pendidikan di sekolah Eropa bersama penjajah kala itu. Sebagai pribumi, MH Thamrin yang diberi nama depan Jacob itu bisa dibilang berstatus lebih baik dari rekan setanah airnya saat itu. Adapun, ada beberapa kejadian yang membuka mata MH Thamrin kala itu.

"Saat muda MH Thamrin itu mau berenang, di sana dia lihat tulisan kalau pribumi dan anjing dilarang masuk. Saat itu dia sadar kalau ada kasta antara pribumi dan penjajah," ujar Farid.

Mengenal Asal Muasal Nama Jalan MH Thamrin di Museum IniFoto: (Randy/detikTravel)
Menyadari akan perbedaan status antara bangsanya dan penjajah, MH Thamrin pun berjuang untuk menaikkan derajat bangsanya melalui panggung politik. Diketahui, ia sempat bekerja di Kantor Kepatihan Batavia, anggota Dewan Kota (Gemeenteradn) hingga Dewan Rakyat (Volksraad).

Puncaknya pun terjadi tahun 1941, di mana Belanda datang dan menggeledah rumahnya untuk mencari bukti perlawanannya terhadap pemerintah Belanda. Di mana setelahnya ia menjadi tahanan rumah dan wafat pada 11 januari 1941 atau 4 tahun sebelum Indonesia berduka. Kematiannya pun menjadi duka banyak orang.

"MH Thamrin orang DPR (Volksraad) pertama yang ketika wafat semua orang turun ke jalan, menunjukkan kalau ia sangat dicintai," ujar Farid.


Dikisahkan oleh Farid, saat itu semua orang tanpa dikomando langsung turun dan tumpah ruah di jalan untuk mengantar jenazah MH Thamrin sebelum dikuburkan di TPU Karet Bivak. Tentunya itu jadi hal langka di kalangan orang DPR saat itu.

Semasa hidupnya, MH Thamrin juga diketahui gemar 'berinvestasi' demi kepentingan rakyat. Selain gedung yang kini jadi museum, Lapangan Petojo yang dahulu jadi markas Persija juga hadir karena uluran tangan MH Thamrin. Saat itu, ia memang cukup berada.

Selain sejarah MH Thamrin, traveler juga bisa melihat banyak memorabilia milik beliau. Contohnya seperti meja, kursi, foto, replika rumah hingga dipan kayu yang mengantar MH Thamrin menuju peristirahatan terakhirnya. Hadir juga sejumlah catatan sejarah Betawi di salah satu ruangannya.

Apabila ingin berkunjung, Museum MH Thamrin buka dari Selasa-Minggu dari pukul 09.00-16.00 WIB. Harga tiketnya adalah Rp 5.000 untuk orang dewasa, Rp 3.000 untuk mahasiswa dan Rp 2.000 untuk pelajar. (rdy/aff)

Hide Ads