Bagi wisatawan yang suka ke tempat bersejarah peninggalan zaman kerajaan. Selain Situs Ciung Wanara dan Astana Gede Kawali, di Ciamis juga ada situs Geger Sunten di Tambaksari yang merupakan petilasan Kerajaan Galuh. Namun tempat ini belum banyak dikenal dibanding dua situs lainnya.
Situs Geger Sunten berada di perbukitan Dusun Sodong, Desa Tambaksari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Tempatnya cukup menarik dan indah untuk dikunjungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat pagi hari, bila wisatawan sengaja berkemah di tempat ini bisa melihat indahnya matahari terbit. Indah bukan main!
Konon menurut cerita Tasim, Juru Kunci Geger Sunten, di tempat ini dulunya tempat persembunyian Aki Balangantrang alias Bimaraksa saat menyembunyikan Ciung Wanara saat Kerajaan Galuh dikudeta oleh Barmawijaya. Di tempat ini juga para prajurit kerajaan Galuh dilatih untuk berperang.
Bahkan menurut Tasim, perbukitan ini dulunya juga sempat digunakan untuk latihan perang tentara sebelum dikirim untuk berperang.
"Dulu di sini banyak tentara yang latihan sebelum ikut perang, semuanya berhasil dan selamat ketika perang selesai," ucap Tasim.
![]() |
Sementara itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Tambaksari, Dodo S Wijaya menuturkan penggalian peninggalan atau patilasan pada tahun 2007.
Di situs ini terdapat patilasan batu yang diyakini digunakan oleh Ciung Wanara dan pengikutnya. Seperti batu kursi, baru meja bahkan lokasi yang diduga merupakan tempat pertemuan untuk bermusyawarah.
"Lokasi ini memang salah satu tempat petilasan Kerajaan Galuh, hanya saja kurang diperhatikan. Sehingga banyak peninggalan yang rusak. Sekarang mulai ditata kembali, harapannya menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan wisata alam," ungkap Dodo saat ditemui di lokasi Situs Geger Sunten.
![]() |
"Penataan sedang kami lakukan, hanya saja belum maksimal. Harapannya pemerintah turun tangan," pungkasnya.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar