Bicara tentang pantai yang berada di Kabupaten Gunungkidul seperti tidak ada habisnya. Hal itu karena masih banyak pantai yang belum terekspos secara masal. Salah satunya Pantai Ngitun.
Pantai yang terletak di Dusun Sureng, Purwodadi, Tepus, Gunungkidul ini masih asri dan bersih. Bahkan karena terletak di antara perbukitan dan garis pantai yang pendek, membuat pengunjung dapat menikmati sensasi pantai pribadi di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di Kecamatan Purwodadi, pengunjung diharap mengikuti jalur menuju ke Pantai Timang atau Pantai Siung. Setelah sampai di simpang tiga Gembuk, Tepus, Gunungkidul, pengunjung akan menemukan sebuah papan keterangan bertuliskan Pantai Ngitun.
![]() |
![]() |
Karena itu, detikTravel menyarankan pengunjung mengendarai sepeda motor, khususnya sepeda motor non matic. Meski akses jalannya terbilang cukup sulit dan menguras tenaga, semua itu akan terbayar dengan pemandangan indah Pantai Ngitun.
Sampai di Pantai Ngitun, pengunjung akan disambut suara deburan ombak disertai semilir angin laut dari arah selatan yang sepoi-sepoi. Pantainya pun masih sepi. Terlebih belum banyak warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman di pantai tersebut.
![]() |
"Baru sekitar dua tahunan ini (Pantai Ngitun) dibuka, tepatnya setelah dibangun jalan cor semen itu. Karena jalan untuk ke sini dulu terbilang sulit dijangkau," katanya saat ditemui di Pantai Ngitun, Minggu (9/12/2018).
Pria yang juga mengelola tempat penitipan sepeda motor ini melanjutkan, jalan cor semen itu dibuat dengan bantuan pihak lain. Mengenai pengelolaan Pantai tersebut, diakui Darsono bahwa masih dilakukan secara swadaya.
Disinggung mengenai asal nama Pantai Ngitun, pria yang mengenakan kaus dan celana pendek ini menjelaskan bahwa dulunya Pantai Ngitun dijadikan tempat pembuatan garam yang dikelilingi hutan. Karena sulitnya akses ke tempat tersebut, membuat banyak warga yang mengirim makanan untuk para pekerja.
"Sebenarnya ngintun, ngintun bahasa Jawa yang artinya mengirim. Terus dulunya banyak orang ke sini mengirim makan dan minum untuk yang membuat garam, dan dipakai untuk mengirim garam juga," ujarnya.
"Karena itu namanya Pantai Ngintun dan sekarang jadi Ngitun," imbuhnya.
Jumlah pengunjung di Pantai Ngitun belum begitu ramai. Namun, menjelang akhir pekan biasanya banyak kawula muda yang berkunjung ke pantai tersebut.
"Ya tidak menentu kalau pengunjungnya, paling banyak kalau malam Jumat dan malam Minggu. Kebanyakan mereka nge-camp di pinggir pantai, mungkin karena belum banyak yang jualan jadi untuk nge-camp tadi," katanya.
Diakui Darsono, sedikitnya pengunjung juga dipengaruhi akses jalan yang terbilang sulit. Karena itu, ia mengharap Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul membantu mempermudah akses jalan ke Pantai Ngitun.
BACA JUGA: Sudah Tahu? Gunungkidul Punya Taman Batu yang Unik
Salah seorang pengunjung, Febti Indiarti (20), warga Wirobrajan, Kota Yogyakarta mengatakan, ia baru pertama kalinya ke Pantai Ngitun. Menurutnya, pantai tersebut sangat indah dan membuatnya betah berlama-lama.
"Tahu pantai ini dikasih tahu teman saya, karena katanya bagus terus saya ke sini sama teman. Jadi baru pertama kali saya ke sini, pantainya bagus dan masih asri, ya mungkin karena belum banyak yang tahu juga," ujarnya.
Untuk menuju Pantai Ngitun, pengunjung hanya perlu membayar retribusi wisata Rp 5 ribu dan biaya parkir Rp 2 ribu. Selain itu, kepada pengunjung disarankan membawa bekal, mengingat beberapa warung hanya menjajakan minuman dan makanan seperti mie instan serta makanan ringan.
![]() |
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks