Jika traveler pernah ke Bali, pasti sepanjang jalan sering melihat pohoh atau tembok depan rumah dibaluti kain berwarna hitam putih dengan pola kotak-kotak dan kain kuning. Ternyata kedua kain itu memiliki makna dan fungsi yang berbeda lho.
Beberapa waktu lalu, detikTravel berkunjung ke Bali dan sepanjang perjalanan sering melihat 2 warna kain tersebut. Ternyata kain ini berhubungan dengan kepercayaan umat Hindu di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jika ada yang berbuat jahat, seperti santet, maka dialah yang pertama kali menangkalnya. Dia nanti akan menanyakan kepada kekuatan jahat itu kenapa menyerang tuan rumahnya. Jika memang orang itu bersalah, kekuatan tersebut akan sampai ke pemilik rumah. Namun bila tidak, dia nanti akan menangkalnya," tambahnya.
Putu juga menjelaskan bahkan yang dibalut dengan kain kuning adalah untuk yang disembahnya. Orang Bali menyebutnya dengan surye.
"Ada satu lagi yang dibalut dengan kain kuning diperuntukan untuk Tuhan yang mereka sembah dan disebut dengan Surye," ungkap Putu.
Selama di Bali, detikTravel juga melihat pohon-pohon dan batu besar juga dibalut dengan kain kuning. Ternyata tidak sembarangan arti, ada tujuan khusus kenapa pohon dan batu besar dibaluti kain berwarna kuning.
"Seringkan di jalan-jalan melihat pohon-pohon ataupun batu besar dibaluti kain kuning? Itu ada tujuannya lho, supaya pohon dan batu itu tidak ada yang mengambil batu atau menebang pohon. Gunanya untuk keseimbangan alam supaya tidak rusak oleh sembarangan orang. Dan juga, biasanya pohon besar itu ada pelinggihnya atau dewa yang mereka sembah," lanjut Putu.
"Nah perlu juga nih kamu ketahui, di setiap jam 6 pagi dan 12 siang dan 6 sore, kita akan mendengar seperti seruan yang kami sebut Tri Sanye. Jika Muslim ada 5 waktu kan untuk adzan, nah kalau di Bali ada Tri Sanye ini" ujarnya.
![]() |
"Semua itu berhubungan dengan kepercayaan umat Hindu. Karena itu setiap waktu-waktu tersebut, semua stasiun TV atau radio akan serentak membunyikannya Tri Senye ini," tutup Putu.
Keindahan alam Bali dan pantainya tentu bukan rahasia lagi, dunia pun mengetahui dan beramai-ramai datang ke sini. Begitu juga dengan unsur religi dan kebudayaannya yang patut juga kita ketahui dan hormati.
Kamu sudah pernah ke Bali belum? (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum