Air Terjun di Bantul yang Cantik Jelita

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Air Terjun di Bantul yang Cantik Jelita

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Selasa, 26 Feb 2019 12:10 WIB
Air Terjun Jurang Pulosari di Bantul (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Bantul - Liburan akhir pekan ke Bantul, jangan ke Pantai Parangtritis saja. Kunjungi juga Air Terjun Jurang Pulosari yang cantiknya alami. Airnya segar!

Tempat wisata di Bantul memang identik dengan pantai, terutama Pantai Parangtritis. Ternyata, selain memiliki banyak tempat wisata Pantai, Kabupaten Bantul juga memiliki beberapa wisata air terjun yang sayang untuk dilewatkan.

Salah satunya adalah air terjun bernama Jurang Pulosari yang berada di Desa Wisata Krebet, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Meski masuk wilayah Desa Wisata tersebut, Jurang Pulosari ternyata berada di perbatasan Desa Sendangsari dan Desa Triwidadi, Pajangan, Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya menyuguhkan pemandangan air terjun di antara jurang dan rindangnya pepohonan, pengunjung juga dapat berenang di Jurang Pulosari. Namun, untuk dapat menikmati dua hal tersebut, pengunjung harus menempuh perjalanan darat sejauh 14 kilometer dari jantung Kota Yogyakarta menuju Desa Wisata Krebet.

(Pradito Rida Pertana/detikTravel)(Pradito Rida Pertana/detikTravel) Foto: undefined


Jalur yang ditempuh hingga ke Desa Wisata Krebet terbilang cukup mudah, karena jalanan yang dilalui sudah beraspal. Sampai di Desa Sendangsari, pengunjung hanya perlu mengikuti jalan conblok, untuk penunjuk jalan ke Jurang Pulosari juga cukup banyak sehingga pengunjung tidak akan tersesat.

Setelah melewati jalan cor blok, pengunjung akan menemukan tulisan 'Tempat Parkir' di salah satu halaman rumah warga. Dari tempat parkir itu, pengunjung harus berjalan kaki menuju Jurang Pulosari melalui jalan setapak yang terbuat dari cor blok.

Sampai di jalan masuk Jurang Pulosari, pengunjung harus menuruni jurang dengan menapaki anak tangga yang terbuat dari bebatuan dan dan dipenuhi lumut. Tak hanya itu, jembatan besi yang menuju ke Jurang Pulosari rusak dan sangat sulit dilewati.

Perjalanan menuju ke Jurang Pulosari memang menguras tenaga. Namun tenang saja, karena selama perjalanan pengunjung akan ditemani pemandangan hijau tumbuhan dan pepohonan rindang menuju lokasi tersebut.

Sekitar 15 menit berjalan, rasa lelah pengunjung terbayarkan dengan pemandangan air terjun yang menawan dan asri. Memang tidak tinggi, namun air yang turun dari ketinggian cukup deras dan bening.

 (Pradito Rida Pertana/detikTravel) (Pradito Rida Pertana/detikTravel) Foto: undefined


Terlebih pengunjung dapat berenang di bawah air terjun tersebut. Selain itu, pengunjung dapat berswafoto ria dengan background air terjun yang cukup deras.

Jumeno (63), salah seorang pengelola Jurang Pulosari mengatakan, bahwa Jurang Pulosari dulunya dipenuhi pepohonan besar dan setelah mengetahui ada air terjun maka sebagian pepohonan itu ditebangi. Menurutnya, sejak dibersihkan, Jurang Pulosari baru baru resmi dibuka sebagai tempat wisata sejak empat tahun terakhir.

"Setelah dibabat itu belum ramai, baru satu dua orang saja ke sini (Jurang Pulosari). Terus dikelola Pokdarwis dan terkenal lewat internet, lalu banyak yang ke sini," ujarnya saat ditemui di Jurang Pulosari, Sabtu (23/2/2019).

Lanjut pria bertubuh kurus ini, warga juga membangun 5 gazebo di sekitar kawasan Jurang Pulosari, dan mendirikan warung yang menjual makanan dan minuman. Namun hal itu hanya berlangsung beberapa tahun saja, dan sekarang kondisinya terbengkalai.

"Akhirnya nggak jalan (Pengelolaannya), ya mungkin karena jalur untuk ke Jurang Pulosari yang cukup sulit dan pengunjung yang ke sini juga semakin berkurang. Karena ramainya hanya pas hari Sabtu dan Minggu saja," ucap Jumeno.

 (Pradito Rida Pertana/detikTravel) (Pradito Rida Pertana/detikTravel) Foto: undefined


Padahal, sambung Jumeno, Jurang Pulosari sangat indah untuk dinikmati. Tak hanya enak dipandang saja, namun pengunjung dapat berenang di bawah air terjun tersebut.

"Bisa untuk renang (di bawah air terjun), yang datang ke sini juga kebanyakan mau berenang. Karena kedalamannya (air) sekitar 1 sampai 1 setengah meter, tapi ya tetap harus hati-hati karena dasarnya itu batu-batu," katanya.

Jumeno mengakui, bahwa aliran air terjun di Jurang Pulosari memang dipengaruhi musim, karena pada musim kemarau aliran air tidak deras. Kendati demikian, air di Jurang Pulosari tidak pernah kering.

"Kalau kemarau hanya sedikit airnya, tapi tidak sampai kering," ujarnya.

Jumeno menambahkan, Jurang Pulosari sendiri buka sejak pagi dan tutup pukul 18.00 sore. Sedangkan biaya untuk masuk ke Jurang Pulosari hanya Rp 1.000, jika mandi di bawah air terjun membayar Rp 2.000 dan biaya parkir Rp 3.000.

"Tapi kalau hari biasa diharap pengunjung bawa makan dan minuman sendiri, karena warungnya tidak buka. Kalau akhir pekan juga hanya sedikit yang buka warung di sini (Jurang Pulosari)," pungkasnya. (sym/fay)

Hide Ads