Bangunan bersejarah di Kota Cimahi kembali terlihat seiring dengan dibongkarnya deretan kios di Jalan Terusan Tol Baros (HMS Mintaredja) sepekan yang lalu. Inilah bangunan bekas Hoefsmidschool alias sekolah ladam kuda atau sekolah tukang kuda yang dipersiapkan garnisun Belanda sekitar tahun 1930-an.
Bentuk bangunannya terlihat jelas meski di sekitarnya masih terdapat puing-puing bekas pembongkaran kios. Tempat ini dijadikan sekolah untuk mendidik pengurus kuda. Dulu, Belanda membutuhkan tenaga kuda untuk mengerek meriam maupun tunggangan kavaleri di medan perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuda-kuda ditempatkan di istal atau kandang yang berada di Kompleks Basis. Lokasi tempat ini terlihat dalam peta Tjimahi yang dikeluarkan pada tahun 1940.
"Di zaman itu artileri masih ditarik oleh kuda, karena bobotnya yang sangat berat. Artileri itu digunakan oleh para prajurit KNIL, baik untuk latihan di Gunung Bohong atau ke medan pertempuran," ujar Ketua Tjimahi Heritage, Machmud Mubarok kepada detikcom, Selasa (9/4/2019).
![]() |
Keberadaan Hoefsmidschool ini untuk menunjang kekuatan Depot Mobile Artilerrie atau markas besar artileri yang berada di Baros. Memang, Cimahi dijadikan sebagai garnisun militer Batalyon Infanteri 4 dan 9e.
"Di sekolah kuda itu para pasukan dilatih untuk membuat ladam kuda, memandikan, dan memberi makan kuda. Rumputnya itu berasal dari grassland atau kebun rumput yang berada di Brigif atau Unjani," ujar Mac, sapaan Machmud.
![]() |
Di zaman Jepang, bagian depan sekolah ladam kuda ini digunakan sebagai dapur umum. Hoefsmidschool, kata Mac, sebenarnya masih berdiri pasca Konferensi Meja Bundar, namun tak digunakan lagi oleh TNI.
"Setelah serah terima aset dari Belanda, kini sebagian bangunan Hoefsmidschool digunakan sebagai markas Zibangdam (Zeni dan Bangunan Daerah) Militer Kodam III Siliwangi," katanya.
Sementara DMA yang menjadi pelopor lahirnya Hoefsmidschool berubah menjadi Pusdik Armed setelah diduduki TNI. "Keberadaan sekolah ini menunjukkan bahwa Belanda sangat teliti dalam mengembangkan kekuatan militernya," katanya.
![]() |
Sebenarnya bangunan Hoefsmidachool lebih luas. Namun tersabet proyek pembangunan Tol Baros. Ditambah lagi dengan tenda warung. Dari informasi yang dihimpun detikcom, sebagian lain bangunan Hoefsmidschool digunakan untuk sanggar tari, toko baju dan konveksi.
"Dari sinilah awal muncul tenda (warung) bagi pekerja proyek, lama-lama ya dipermanenkan juga," katanya.
(krn/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!