Ini Sekolah Pengurus Kuda Zaman Belanda di Cimahi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Sekolah Pengurus Kuda Zaman Belanda di Cimahi

Yudha Maulana - detikTravel
Rabu, 10 Apr 2019 22:50 WIB
Bagian samping bangunan Hoefsmidschool di Cimahi (Yudha Maulana/detikcom)
Cimahi - Setelah sejumlah kios di Cimahi dibongkar, terlihat sebuah bangunan kuno yang bersejarah. Dulunya bangunan tersebut merupakan sekolah ladam kuda.

Bangunan bersejarah di Kota Cimahi kembali terlihat seiring dengan dibongkarnya deretan kios di Jalan Terusan Tol Baros (HMS Mintaredja) sepekan yang lalu. Inilah bangunan bekas Hoefsmidschool alias sekolah ladam kuda atau sekolah tukang kuda yang dipersiapkan garnisun Belanda sekitar tahun 1930-an.

Bentuk bangunannya terlihat jelas meski di sekitarnya masih terdapat puing-puing bekas pembongkaran kios. Tempat ini dijadikan sekolah untuk mendidik pengurus kuda. Dulu, Belanda membutuhkan tenaga kuda untuk mengerek meriam maupun tunggangan kavaleri di medan perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Tanah Belanda di Tepi Kota Cimahi


Kuda-kuda ditempatkan di istal atau kandang yang berada di Kompleks Basis. Lokasi tempat ini terlihat dalam peta Tjimahi yang dikeluarkan pada tahun 1940.

"Di zaman itu artileri masih ditarik oleh kuda, karena bobotnya yang sangat berat. Artileri itu digunakan oleh para prajurit KNIL, baik untuk latihan di Gunung Bohong atau ke medan pertempuran," ujar Ketua Tjimahi Heritage, Machmud Mubarok kepada detikcom, Selasa (9/4/2019).

Peta Tjimahi (Tjimahi Heritage/Istimewa)Peta Tjimahi (Tjimahi Heritage/Istimewa)


Keberadaan Hoefsmidschool ini untuk menunjang kekuatan Depot Mobile Artilerrie atau markas besar artileri yang berada di Baros. Memang, Cimahi dijadikan sebagai garnisun militer Batalyon Infanteri 4 dan 9e.

"Di sekolah kuda itu para pasukan dilatih untuk membuat ladam kuda, memandikan, dan memberi makan kuda. Rumputnya itu berasal dari grassland atau kebun rumput yang berada di Brigif atau Unjani," ujar Mac, sapaan Machmud.

 (Yudha Maulana/detikcom) (Yudha Maulana/detikcom)


Di zaman Jepang, bagian depan sekolah ladam kuda ini digunakan sebagai dapur umum. Hoefsmidschool, kata Mac, sebenarnya masih berdiri pasca Konferensi Meja Bundar, namun tak digunakan lagi oleh TNI.

"Setelah serah terima aset dari Belanda, kini sebagian bangunan Hoefsmidschool digunakan sebagai markas Zibangdam (Zeni dan Bangunan Daerah) Militer Kodam III Siliwangi," katanya.

Sementara DMA yang menjadi pelopor lahirnya Hoefsmidschool berubah menjadi Pusdik Armed setelah diduduki TNI. "Keberadaan sekolah ini menunjukkan bahwa Belanda sangat teliti dalam mengembangkan kekuatan militernya," katanya.

(Yudha Maulana/detikcom)(Yudha Maulana/detikcom)


Sebenarnya bangunan Hoefsmidachool lebih luas. Namun tersabet proyek pembangunan Tol Baros. Ditambah lagi dengan tenda warung. Dari informasi yang dihimpun detikcom, sebagian lain bangunan Hoefsmidschool digunakan untuk sanggar tari, toko baju dan konveksi.

"Dari sinilah awal muncul tenda (warung) bagi pekerja proyek, lama-lama ya dipermanenkan juga," katanya.



(krn/aff)

Hide Ads