Anjing Kintamani Bali diakui Federation Cynologique Internationale (FCI) sebagai trah anjing asli Indonesia. Untuk pertama kalinya anjing ras Indonesia mendapat pengakuan dunia.
FCI merupakan organisasi internasional perlindungan dan pengembangan semua trah dan galur murni anjing di dunia. Pengakuan ini disampaikan melalui Indonesia Kennel Klub (IKK) yaitu satu-satunya organisasi pencinta anjing di Indonesia yang berhak mengeluarkan dokumen resmi tentang kelahiran dan silsilah anjing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pengakuan ini berarti FCI secara resmi mengumumkan ke seluruh dunia bahwa Anjing Kintamani Bali adalah satu trah anjing tersendiri dan bahwa Anjing Kintamani Bali adalah anjing asli Indonesia," ujar Ketua Umum Indonesia Kennel Klub (IKK) Benny Kwok Wie Sioe di Kantor Gubernur Bali, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2019).
Pengakuan resmi FCI tersebut dituangkan dalam sebuah surat yang dikirim oleh Direktur Eksekutif FCI Yves De Clercq kepada IKK.
"Komite Umum FCI pada 20 Februari 2019 secara resmi telah menyetujui untuk memberikan pengakuan kepada trah 'Anjing Kintamani Bali'. Kami menyampaikan selamat kepada IKK untuk pencapaian luar biasa ini," demikian yang tertuang dalam kutipan surat FCI itu.
Dengan adanya pengakuan tersebut, anjing Kintamani Bali berhak mengikuti sejumlah kompetisi dan show anjing tertentu di tingkat internasional. Selain itu, dokumen kelahiran dan silsilah setiap Anjing Kintamani Bali juga berhak ditandai dengan logo FCI.
Gubernur Bali Wayan Koster mengaku bangga atas pengakuan dunia internasional tersebut. Apalagi pengakuan tersebut merupakan pertama kalinya bagi anjing asli Indonesia.
"Sebagai orang Bali saya sangat bangga atas apresiasi yang kita terima dari dunia internasional ini. Ini menunjukkan bahwa dunia internasional mengakui bahwa Bali memiliki anjing trah asli dengan kualitas tinggi dan layak mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi di level nasional maupun internasional," ujar Koster di lokasi yang sama.
![]() |
Koster menyebut pengakuan ini menjadi pemantik motivasi untuk melestarikan dan mengembangkan satwa dan tanaman lokal.
"Alam kita luar biasa, kita banyak memiliki satwa asli dan berkualitas, seperti Jalak Bali dan Sapi Bali. Satwa-satwa ini harus kita lestarikan untuk menjaga keunikan ekosistem alami Bali serta menambah keunggulan kompetitif bagi ekonomi lokal," ujar Koster. (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak