Siapa yang tak kenal dengan Tegal, kota di pesisir Pantai Utara Jawa Tengah identik dengan warteg yang banyak bertebaran di Jabodetabek. Jika ingin menelusuri tempat-tempat wisatanya, kota berdialek 'ngapak' ini juga memiliki banyak destinasi menarik, salah satunya Museum Bahari.
Meski namanya serupa dengan museum yang ada di Penjaringan Jakarta Utara, kedua museum tersebut punya jenis koleksi yang berbeda. Museum Bahari di Kota Tegal adalah museum yang menampilkan pajangan senjata berat militer atau alat utama sistem pertahanan (alutsista).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() (Muhammad Idris/detikcom) |
Puluhan alutsista yang sudah tak terpakai ini ditempatkan tak jauh dari garis pantai dan masih berada dalam kawasan wisata Pantai Alam Indah (PAI). Pantai ini hanya berjarak tak kurang dari 300 meter dari Jalan Yos Sudarso yang masih merupakan bagian dari Jalur Pantura.
Selangkah melewati gerbang masuk PAI, sebuah tank gahar bertipe PT-46 buatan Uni Soviet langsung menyambut. Moncong meriamnya tepat mengarah ke pintu masuk objek wisata paling favorit di Kota Tegal ini. Dengan senjata utama meriam kaliber 76,2 mm, tank ringan amphibi ini jadi salah satu alutsista paling diandalkan KKO atau Korps Marinir di tahun 1950-an.
![]() |
KKO sendiri memiliki cukup banyak Tank PT-76, lantaran hubungan Indonesia dengan Uni Soviet yang sangat dekat di era Presiden Soekarno. Dengan kelincahan manuver dan ketahanan di darat dan perairan, tank ini banyak membantu Indonesia dalam berbagai operasi, seperti Trikora yang memaksa Belanda menyerahkan Papua Barat ke tangan Indonesia.
Rantai penggerak roda tank jadi tempat paling menarik berpose selfie di sini. Beberapa pengunjung bahkan nekat memanjat tank yang memiliki tinggi 2,3 meter ini.
BACA JUGA: Menikmati Sate Kambing Muda Langganan Artis di Tegal
Selain tank, masih ada lusinan alutsista lain yang dipajang rapi di taman berbentuk kapal ini seperti kendaraan tempur panser BRDM yang juga buatan Uni Soviet, artileri meriam, ranjau laut, torpedo, rudal anti pesawat, bouyance, jangkar, dan pesawat udara Nomad N-22.
![]() |
Penempatan bekas-bekas senjata berat TNI AL di Museum Bahari Tegal ini tak lepas dari catatan sejarah kelahiran KKO. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, para guru dan murid sekolah pelayaran dari berbagai daerah bertemu di Tegal membentuk KKO yang menjadi bagian dari Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), cikal bakal TNI AL.
Tak jauh dari Museum Bahari, terdapat gedung Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal. Gedung bekas National Hadels Bank NV jadi saksi sejarah kelahiran TNI AL dan sejumlah pertempuran selama perang revolusi di Indonesia.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!