Pasar Benhil, Tempat Ngabuburit Jakarta yang Tak Lekang Waktu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pasar Benhil, Tempat Ngabuburit Jakarta yang Tak Lekang Waktu

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 16 Mei 2019 16:10 WIB
Suasana di Pasar Benhil jelang berbuka (Randy/detikcom)
Jakarta - Tiap bulan Ramadhan, Pasar Benhil menjadi salah satu pilihan warga ibu kota untuk mencari takjil. Tradisi ini pun sudah belasan tahun.

Di kalangan traveler ibu kota Jakarta, nama Pasar Benhil tentu sudah bukan barang asing. Khususnya di bulan Ramadhan, pasar yang berada di Jakarta Pusat ini menjadi incaran para traveler karena punya banyak jajanan nikmat untuk berbuka.

Selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, Pasar Benhil memang rutin menyajikan Bazaar Takjil Ramadhan. Para pedagangnya pun sudah rutin menjajakan makanan di bazaar tersebut. Malah, tak sedikit yang sudah berjualan sejak awal bazaar atau dari belasan tahun silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pertama, sudah 15 tahun," ujar pedagang nasi bakar, Tri Nurul dan ibu Eka pada detikcom di lokasi, Rabu sore (16/5)

Nasi bakar (Randy/detikcom)Nasi bakar (Randy/detikcom)
Dari tahun ke tahun, dagangan nasi bakar mereka kerap menanti para traveler. Tak hanya nasi bakar, mereka juga menjual aneka sate lilit yang dijual seharga Rp 10 ribu. Mereka pun sudah buka dari pukul 12.00 WIB hingga maghrib

Selain pedagang nasi bakar, ada juga pedagang ikan dan ayam bakar khas Minang yang dijajakan oleh Irma Astuti. Seperti pedagang nasi bakar, barang dagangannya juga kerap menghiasi Bazaar Takjil Ramadhan Benhil dari tahun ke tahun. Katanya, tahun ini pembeli juga cukup ramai.

"Sejauh ini tahun ini (ramai), tapi sama saja sih," ujar Irma yang telah berdagang 10 tahun di sana.

Ikan bakar khas Minang (Randy/detikcom)Ikan bakar khas Minang (Randy/detikcom)
Irma pun bercerita, kalau ia biasa berjualan dari pukul 11.00 siang hingga maghrib setiap hari. Barang dagangannya pun bervariasi dari Rp 15 ribu untuk ikan bawal bakar hingga ikan bakar gurame seharga Rp 50 ribu. Ada juga ayam bakar utuh dengan harga Rp 55 ribu.

Kalau mau yang lebih ringan, ada juga penjual pecel. Dijelaskan oleh Budi selaku penjual, jajanannya dihargai Rp 25 ribu per porsi. Kalau mau tambah tempe mendoan, harganya adalah Rp 20 ribu isi enam.

"Lumayan rame Sabtu Minggu. Hari kerja gini-gini saja. Buka jam 13.00-an sampai maghrib," ujar Budi.

Selain tiga jajanan di atas, masih ada banyak kuliner yang bisa ditemui di Pasar Benhil. Namun, salah satu yang cukup dicari adalah bubur kampiun khas Sumatera Barat. Datang saja langsung ke Pasar Benhil untuk melihat dan membeli jajanan di sana. Sekalian ngabuburit. (rdy/rdy)

Hide Ads